SENTIMEN PASAR 31 MARET: Waspada Kredit Komersial Hingga Gelagat S&P Tak Kerek Peringkat RI

Bisnis.com,31 Mar 2017, 08:23 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Tambang PT Freeport Indonesia di Papua./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA – Kredit komersial pada tahun lalu menjadi biang keladi lonjakan pembiayaan bermasalah di industri perbankan. Selain kondisi ekonomi yang masih redup, profil risiko debitur yang 'abu-abu' menjadi penyebab gagal bayar. (Bisnis Indonesia)

Gelagat S&P Tak Kerek Peringkat RI. Naga-naganya, masih sulit bagi Indonesia untuk mendapatkan kenaikan peringkat (rating) investasi dari Standard and Poor’s (S&P). ada gelagat S&P masih enggan menaikkan peringkat Indonesia. (Kontan)

'PP Baru' untuk Freeport. Regulasi baru tengah disiapkan sebagai da sar hukum penerbitan perjanjian stabilitas investasi yang diminta PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam perundingan perubahan status Kontrak Karya. (Bisnis Indonesia)

Rawan Pangan Teratasi 2020. Bank Indonesia memperkirakan upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian melalui pembangunan infrastruktur akan mampu menggerakkan pasar pertanian dan ketahanan pangan pada tiga hingga lima tahun ke depan. (Bisnis Indonesia)

Emiten Perkebunan Panen Untung. Kenaikan harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menopang kinerja sembilan emiten perkebunan saat produksi melorot sepanjang tahun lalu. Kendati penjualan terkoreksi, seluruh emiten masih mampu mencetak untung. (Bisnis Indonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini