Pontianak Deflasi 0,26% Pada Maret 2017

Bisnis.com,03 Apr 2017, 17:47 WIB
Penulis: Nadya Kurnia
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, PONTIANAK - Badan Pusat Statistik mengungkapkan kenaikan lima kelompok pengeluaran menyebabkan deflasi terjadi di Kota Pontianak pada Maret 2017 sebesar 0,26%.

Kepala BPS Kalbar Pitono mengatakan, bulan ini terjadi deflasi setelah pada Februari 2017 terjadi inflasi yang mencapai 0,36%. Terus mengalami penurunan dari sebelumnya pada Januari 2017 tertinggi dalam kurun waktu 1 tahun yaitu sebesar 1,82%.

“Kelompok pengeluaran yaitu, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,78%, perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,42%, kelompok sandang 0,74%, kelompok kesehatan sebesar 0,16% da kelompok penddikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,20%,” kata Pitono di Pontianak, Senin (3/4).

Sementara, kata dia, untuk kelompok pengeluaran yang turun yaitu bahan makanan sebesar 1,17% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,61%.

Pitono menyebutkan komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi selama maret 2017 adalah rokok kretek, sate, rendang, upah pembantu rumah tangga, tarif listrik, daging ayam ras, sotong, baju muslim wanita, emas perhiasan dan sepat siam diawetkan.

“Komoditas yang turun harga adalah angkutan udara, telur ayam, tarif pulsa ponsel, ikan gembung, sawi hijau, kangkung, kain gorden, bawang putih, kol putih atau kubis dan ketimun,” ucapnya.

Pitono menambahkan, bila dibandingkan dengan inflasi dan deflasi se-kota di Kalimantan, Kota Pontianak berada di urutan terakhir dari 9 kota yang diukur Indeks Harga Konsumen (IHK).

Urutan pertama Kota Sampit yang inflasi sebesar 0,29%, berurutan Kota Tarakan sebesar 0,40%, Kota Palangkaraya sebesar 0,39%, Kota Samarinda sebesar 0,28%, Kota Tanjung sebesar 0,21%, Banjarmasin sebesar sebesar 0,01%. “Kota yang deflasi adalah Balikpapan sebesar 0,03% dan Kota Singkawang sebesar 0,13%,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini