Kuartal I/2017, Wika Beton (WTON) Realisasikan Kontrak 24% dari Target

Bisnis.com,04 Apr 2017, 17:59 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Ilustrasi: Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi beton, PT Wijaya Karya Beton Tbk., mengantongi kontrak baru Rp1,5 triliun sepanjang Januari-Maret 2017 atau sekitar 24% dari target Rp6,3 triliun sepanjang tahun.

Sekretaris Perusahaan Wika Beton Puji Haryadi memaparkan kontrak baru tersebut berasal dari sejumlah proyek seperti pembangunan jalan tol, pembangunan listrik tenaga uap hingga proyek jalan layang kereta api.

“[Kontrak itu] dari proyek PLTU Cilacap 1x1.000 megawatt, proyek tol Lampung, proyek tol Surabaya-Gempol, proyek pabrik gula di Sumatra Selatan, proyek jalan layang kereta api, proyek pengendali banjir Kaligawe, proyek kilang pengolahan di Papua Barat,” katanya ketika dihubungi, Selasa (4/4/2017).

Seperti diketahui, emiten berkode saham WTON itu menargetkan kontrak baru Rp6,3 triliun pada 2017 atau meningkat 3,27% dibandingkan dengan realisasi Rp6,1 triliun pada 2016.

Kontrak baru yang diperoleh pada 2016 dan ditargetkan pada 2017 tersebut sebagian berasal dari proyek yang pekerjaan konstruksinya digarap oleh induk usahanya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Kontrak baru yang diperoleh pada 2016 dan ditargetkan pada 2017 tersebut sebagian berasal dari proyek yang pekerjaan konstruksinya digarap oleh induk usahanya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Dengan target kontrak baru tersebut, berdasarkan paparan manajemen sebelumnya, perusahaan menargetkan penjualan sekitar Rp5,1 triliun pada 2017 atau meningkat 46,55% dibandingkan dengan Rp3,48 triliun pada 2016.

Sejauh ini, perusahaan membagi usahanya ke tiga segmen yaitu segmen beton pracetak putar, segmen beton pracetak non-putar dan segmen jasa dengan pendapatan paling banyak berasal dari segmen putar per akhir Desember 2016.

Dengan penjualan tersebut, perusahaan mengincar laba bersih sekitar Rp330 miliar sepanjang 2017 atau meningkat dibandingkan Rp272,43 miliar laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini