Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Permata Tbk. belum yakin akan menjajaki obligasi subrordinasi atau subdebt pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengakui sebelumnya sempat muncul wacana untuk menjajaki obligasi subordinasi tetapi dengan melihat perkembangan sampai dengan Maret 2017, perseroan yakin permodalan memadai.
“Kelihatannya dari Januari, Februari, sampai Maret kelihatannya cukup. Jadi tidak memikirkan isu subdebt lagi. Kami fokus right issue dan perbaikan NPL,” ucapnya.
Sekalipun Bank Permata akan menerbitkan obligasi subordinasi, imbuh Ridha, kemungkinan besar bukanlah untuk memperkuat permodalan inti tier 1 karena jumlahnya sudah memadai. Adapun kapasitas yang lebih besar berada pada modal pelengkap level bawah (lower tier II capital).
Saat ditanya lebih jauh terkait opsi penerbitan obligasi subordinasi tersebut, Ridha tidak secara tegas mengiyakan ataupun menampik. Yang pasti, tidak dikemukakan lebih detil terkait jangka waktu subdebt ini, tingkat kupon indikasinya, maupun akan digunakan untuk apa saja kelak dananya.
“Soal besarannya, kami belum tahu. Kalau dibilang mempertimbangkan penerbitan obligasi subordinasi ini ya kami mempertimbangkan, tapi apakah mau diambil atau tidak, kami tidak tahu,” ucap Ridha.
Satu hal yang pasti dari Bank Permata saat ini adalah penerbitan saham baru atau right issue dengan keseluruhan nilai mencapai Rp3 triliun pada tahun ini. Rencana right issue sudah mendapatkan izin dari rapat umum pemegang saham luar biasa, pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel