SENTIMEN PASAR 25 APRIL: DJP Segera Dapat Akses Penuh Data Nasabah, Kinerja Emiten Kuartal I Positif

Bisnis.com,25 Apr 2017, 08:32 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Petugas melayani wajib pajak dalam pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) tahun 2016 di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/4)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA –Sejumlah berita menjadi sorotan media massa pada hari ini, Selasa (25/4) yang layak menjadi perhatian pasar antara lain Ditjen Pajak segera memperoleh akses penuh untuk membuka data nasabah perbankan dan kinerja emiten pada kuartal I/2017 mayoritas positif. Berikut ini rangkuman beritanya.

Akses Data Nasabah: Tak lama lagi, Ditjen Pajak segera memperoleh akses penuh untuk membuka data nasabah perbankan. Pasalnya, dalam rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang tengah menunggu persetujuan presiden, sejumlah regulasi yang selama ini dianggap menyulitkan kinerja otoritas pajak dinyatakan tidak berlaku atau dicabut. (Bisnis Indonesia)

Kinerja Emiten. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan perbaikan kinerja keuangan selama kuartal I/2017. Tren positif ini diprediksi berlanjut hingga akhir tahun, seiring pemulihan ekonomi domestik dan ekspansi perusahaan. Sektor yang prospektif di antaranya barang konsumsi, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan komoditas, terutama batu bara. (Investor Daily)

Laba Bank. Laba bersih bank umum periode Januari-Februari 2017 tercatat sebesar Rp20,14 triliun, tumbuh 12,26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,94 triliun. (Investor Daily)

Paket Kebijakan Ekonomi. Dukungan kapal besar dan pelabuhan laut dalam paket deregulasi pemerintah belum menjadikan daya saing Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Tanah Air butuh tiga faktor lain untuk menarik penanaman modal ke dalam negeri. (Bisnis Indonesia)

Profitabilitas Emiten. Sejumlah emiten di Tanah Air secara bertahap menaikkan kontribusi pendapatan berulang (recurring income) untuk menjaga profitabilitas di tengah situasi yang belum sepenuhnya pulih. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini