Kabar Pasar 27 April: Investasi Kuartal I Tumbuh 13,5%, Trump Teken Diskon Pajak

Bisnis.com,27 Apr 2017, 08:14 WIB
Penulis: Fajar Sidik
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini rangkuman informasi yang menjadi perhatian pasar untuk perdagangan hari ini, dikutip dari rangkuman informasi ekonomi Samuel Sekuritas. Informasi yang menarik antara lain investasi kuartal I/2017 tumbuh 13,5%, dan Donald trump teken kebijakan diskon pajak.

Berita Domestik

 

Berita Global

Trump menandatangani proposal kebijakan pemangkasan pajak menjadi 15% dari 35% untuk perusahaan di AS, termasuk perusahaan multinasional AS yang melakukan repatriasi. (CNN)

Trump ajukan pemangkasan pajak, investor belum optimistis. Trump yang menandatangani proposal pemangkasan pajak tidak hanya menunjukkan niatan tetapi informasi yang lebih detail. Akan tetapi, hal itu belum mampu mengangkat optimisme investor melihat resistensi kongres dan minimnya sisa waktu hingga batas akhir pengesahan anggaran.

Yield UST masih turun hingga dini hari tadi bersama yield obligasi lain. Fokus siang ini tertuju pada hasil pertemuan BoJ sementara di malam hari, hasil pertemuan ECB akan menjadi perhatian utama.

Optimisme terjaga, aset rupiah jadi incaran. Aset berdenominasi rupiah masih menguat hingga Rabu sore dan diiringi oleh derasnya aliran dana asing. Walaupun hal itu belum diikuti oleh penguatan rupiah, mungkin akibat preferensi BI yang ingin memperkuat cadangan devisa, dipercaya pelemahan dollar dan perbaikan fundamental ekonomi domestik, akan terus meminta kurs rupiah yang lebih kuat.

Terlepas dari faktor global, saat ini fokus mulai beralih ke data ekonomi domestik yang akan dirilis di sepanjang minggu depan. Rupiah mungkin akan tertekan sementara oleh ketakutan tidak disetujuinya anggaran Trump hingga batas akhir pada Jum’at tengah malam waktu AS, yang akan berujung pada dihentikannya kegiatan pemerintahan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini