HAMBATAN INFRASTRUKTUR: Pelaku Usaha Tetap Terkonsentrasi di Jawa

Bisnis.com,27 Apr 2017, 12:02 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Ilustrasi/bps.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Persoalan infrastruktur masih menjadi problem bagi para pelaku usaha untuk berinvestasi di Kawasan Timur Indonesia. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), distribusi usaha masih didominasi Jawa dengan jumlah 16,2 juta atau 60,74%, disusul Sumatra 4,9 juta atau 18,61%, sedangkan Maluku dan usaha di Papua hanya 459.410 unit atau 1,72% dari total 26, 7 juta usaha yang ada.

Ketua Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, belum optimalnya infrastruktur dasar misalnya jalan dan listrik menjadi salah kendala penyebaran usaha di wilayah tersebut. "Itu pula yang tampaknya sedang diperbaiki oleh pemerintah dan progresnnya lumayan bagus," katanya di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Adapun  Sensus Ekonomi 2016 menghasilkan total 26,71 juta usaha perusahaan yang dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 15 lapangan usaha.

Penggolongan kategori usaha atau perusahaan dalam SE2016 ini berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI) 2015.

Jumlah usaha hasil pendaftaran usaha atau perusahaan pada SE2016 ini meningkat 17,51% jika dibandingkan dengan jumlah usaha hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE 2006) yang sebesar 22,73 juta usaha. Bila dibedakan menurut skala usaha, 26,26 juta usaha (98,33%) berskala UMK dan 0,45 juta usaha (1,67%) berskala UMB. 

Hasil pendaftaran SE2016 menunjukkan distribusi usaha/perusahaan menurut lapangan usaha didominasi oleh Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 12,3 juta usaha atau 46,17%, penyedia akomodasi 16,72% dan  16,53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lutfi Zaenudin
Terkini