Bisnis.com, JAKARTA- PT Adira Finance membukukan laba bersih pada kuartal pertama 2017 sebesar Rp328 miliar, atau naik14,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp286 miliar.
I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan PT Adira Finance mengatakan pertumbuhan tersebut ditopang oleh upaya perusahaan dalam mendiversifikasi sumber biaya pendanaan.
"Kami diversifikasi sumber pendanaan untuk memperoleh biaya pendanaan yang paling optimal sehingga beban bunga turun 13%, menjadi Rp1,1 triliun sebelumnya Rp1,2 triliun," kata I Made, Jumat(28/4/2017).
Apalagi, pada kuartal pertama 2017, perekonomian dapat menunjukkan daya tahannya. Salah satu contoh adalah inflasi yang terkendali berada pada level 3,66% hingga Maret 2017. Angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni pada level 4,45%.
Selain itu, dia mengungkapkan, perseroan telah berhasil mempertahankan pendapatan bunga dan mengelola biaya kredit. Kendati demikian, terdapat kenaikan pada biaya operasional terutama yang didistribusikan oleh kenaikan pada sektor gaji dan tunjangan dengan adanya penyesuaian UMP dan tahunan, sehingga total biaya operasional naik 6% menjadi Rp735 miliar.
Direktur Utama PT Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengaku puas dengan pertumbuhan profitabilitas perusahaan sepanjang kuartal pertama.
"Kami akan terus berupaya untuk mengoptimalkan perolehan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya.
Guna mendukung ekspansi bisnisnya, pihaknya mengatskan perseroan akan melakukan beberapa alternatif sumber pendanaan untuk mengoptimalkan pendanaan. Selain itu, induk usaha juga menyediakan kerjasama pembiayaan bersama hingga akhir bulan Maret 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel