Pelaku Usaha Keluhkan Usia Kapal

Bisnis.com,28 Apr 2017, 02:15 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku usaha operator telekomunikasi mengeluhkan usia kapal Indonesia penanam kabel bawah laut yang usianya sangat tua dan tak layak beroperasi.

Galumbang Menak, pendiri dan pemilik PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) mengatakan selain faktor biaya yang lebih murah, kapasitas dengan kabel optic bawah laut lebih banyak ketimbang satelit yang terbatas. Faktor berikutnya adalah kecepatan pengiriman pesan melalui kabel optic juga lebih cepat ketimbang menggunakan satelit.

“Kalau investasi kabel laut saja misalnya US$30 per meter, sementara total ada sekitar 80.000 kilometer, yang mau dikerjakan sekitar 45.000 kilometer, tersisa 40,000 kilometer,” ungkap Galumbang di Hotel The Park Lane, Kamis (28/4/2017).

Dia menjelaskan, selama ini penanaman kabel bawah laut menggunakan kapal-kapal asing. Namun dengan menguatnya asas cabottage yang mewajibkan kapal beroperasi dengan bendera Indonesia, maka semakin banyak kapal berbendera Indonesia yang difungsikan menanam kabel laut.

Sayangnya, kapal Indonesia yang dioperasikan sudah berusia diatas 36 tahun. Kapal-kapal tua ini menjadi hambatan dalam melakukan penanaman kabel bawah laut, sehingga Galumbang berharap pemerintah bisa memastikan usia kapal yang melakukan penanaman kabel bawah laut.

Sementara itu Chandra Arie Setiawan, CEO PT Sarana Global Indonesia atau SGI mengatakan penanaman kabel bawah laut dengan teknologi cable barge ataupun cableship vessel ini relatif lebih murah jika menggunakan kapal-kapal berbendera Indonesia yang diproduksi dalam negeri, bukan lagi menggunakan kapal asing.

Selain itu Chandra meyakini dengan peningkatan konektivitas dengan jaringan kabel bawah laut hal ini tidak hanya mengembangkan iklim bisnis baru, misalnya memperluas jangkauan bisnis e-commerce tetapi juga membantu mendorong program tol laut pemerintah.

Pasalnya infrastruktur telekomunikasi ini akan mempermudah pemantauan pergerakkan arus barang berbasis teknologi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini