Ekonomi AS Tumbuh Paling Lambat Dalam 3 Tahun Terakhir

Bisnis.com,29 Apr 2017, 16:11 WIB
Penulis: Irene Agustine
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri forum bisnis, di Jakarta, Jumat (21/4)./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Amerika Serikat pada kuartal I/2017 tumbuh dengan laju paling lambat dalam tiga tahun terakhir disebabkan penjualan mobil yang lemah, serta rendahnya tagihan pemanas rumah yang menyeret belanja konsumen.

Pelemahan itu mengimbangi kenaikan investasi yang didominasi oleh sektor perumahan dan pengeboran minyak.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (29/4/2017), Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal I/2017 meningkat 0,7% secara tahunan, setelah pada kuartal sebelumnya mampu meningkat 2,1%.

Dalam laporan itu, belanja konsumen, yang merupakan bagian terbesar ekonomi, hanya naik 0,3% atau terburuk sejak 2009.

Perlambatan ekonomi sebagian disebabkan faktor musiman seperti cuaca hangat, yang mendukung perkiraan untuk rebound karena kepercayaan yang tinggi antara perusahaan dan konsumen dan pasar kerja yang solid mendukung pertumbuhan.

Meski begitu, kelemahan dealer mobil bisa membebani ekspansi, dan keuntungan lebih lanjut dalam investasi bisnis bisa bergantung pada tingkat dukungan kebijakan seperti pemotongan pajak.

Ryan Sweet, ekonom di Moody's Analytics Inc. mengatakan tidak perlu khawatir dengan data dan faktor sementara yang mempengaruhi pengeluaran konsumen.

Dia mengatakan investasi bisnis dapat mendorong konsumen dan ekonomi akan segera bangkit pada kuartal II/2017.

“Kuncinya adalah keuntungan upah. Kita membutuhkan dukungan pertumbuhan upah yang kuat untuk pengeluaran ke depan,” katanya, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (29/4/2017).

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa dirinya yakin ekonomi AS bisa maju lebih tinggi dari saat ini, mencapai 3-4% dalam beberapa tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini