AS Minta Sekutu Di Asia Rapatkan Barisan Hadapi Korut

Bisnis.com,01 Mei 2017, 02:46 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus memberikan arahan kepada para sekutu di Asia terkait permasalahan nuklir Korea Utara. Dia meminta agar mereka semua berada dalam satu kesepakatan jika diperlukan adanya tindakan.

Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus mengatakan Trump bakal mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Singapura dan Thailand. Dia mengatakan bahwa sebelumnya telah dilakukan percakapan melalui telepon dengan Presiden Filipina Rodrido Duterte.

“Kami membutuhkan koordinasi sehingga dapat memastikan bahwa telah berada dalam satu barisan yang sama,” ujar Priebus dikutip dari laman Reuters, Minggu (30/4) waktu setempat.

Dia menambahkan saat ini Trump terus melakukan koordinasi dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Selain itu, pihak Gedung Putih kini memiliki kedekatan dengan Beijing.

Sebelumnya, Trump telah mengatakan bahwa konflik Semenanjung Korea tersebut lebih penting ketimbang urusan perdagangan Paman Sam dengan Negeri Panda. Menurutnya, hal itu menyangkut nyawa jutaan orang yang mungkin menjadi korban.

Dalam kampanyenya, Trump terus menyinggung soal defisit perdagangan dengan China. Namun, dia mengaku rela mengeyampingkan isu itu demi keamanan di Semenanjung Korea dan sekitarnya. 

“Tak ada negara yang menghadapi ancaman lebih serius dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh Korut,” ujar Trump. 

Seperti diketahui, Korut telah melakukan uji coba rudal saat pasukan latihan gabungan AS dan Korea Selatan tiba di dekat Semenanjung Korea. Mereka dijadwalkan melakukan latihan bersama pada Sabtu (29/4) waktu setempat. 

Uji coba tersebut disebut gagal oleh Juru Bicara Angkatan Laut AS Dave Benham. Rudal tersebut dikabarkan meledak di daratan Korut sebelum mencapai sasaran percoban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini