PEMBIAYAAN MULTIFINANCE: MPM Finance Turunkan Porsi Kendaraan Niaga

Bisnis.com,02 Mei 2017, 13:57 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
PEMBIAYAAN MULTIFINANCE: MPM Finance Turunkan Porsi Kendaraan Niaga
Multifinance/Istimewa

Bisnis.com,JAKARTA — PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPM Finance) mengalihkan fokus bisnis pembiayaan segmen kendaraan roda empat yang sebelumnya fokus pada kendaraan komersial ke kendaraan penumpang.

Direktur Utama MPM Finance Johny Kandano mengatakan, sebelumnya segmen kendaraan niaga (commercial car) mendominasi portofolio pembiayaan dengan porsi mencapai 80%. Akan tetapi, menurunnya permintaan pasar terhadap pembiayaan di segmen tersebut sebagai dampak lesunya kinerja sektor komoditas menyebabkan perusahaan mengalihkan fokus bisnis ke segmen kendaraan penumpang (passenger car).

“Tahun sebelumnya, porsi kendaraan komersial mencapai 80%, dan 20% untuk segmen kendaraan penumpang. Namun, pada tahun ini porsi kendaraan komersial turun menjadi hanya 30%, dan porsi kendaraan penumpang naik menjadi 70%,” kata Johny, Selasa (2/5/2017).

Sepanjang 2017, MPM Finance menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp4,9 triliun atau naik 22,5% jika dibandingkan dengan realisasi pembiayaan pada tahun lalu yang mencapai Rp4 triliun. Johny mengungkapkan hingga kuartal pertama tahun ini, realisasi pembiayaan telah mencapai sekitar 25% dari target atau mencapai sekitar Rp1,22 triliun.

Menurutnya, penyaluran pembiayaan di kuartal pertama tahun ini melampaui prediksi yang ditargetkan. Dari total pembiayaan yang disalurkan, dia mengungkapkan portofolio pembiayaan didominasi oleh segmen kendaraan roda empat yang mencapai 80%, sedangkan 20% sisanya berasal dari pembiayaan kendaraan roda dua, dan multiguna.

“Untuk mencapai target pertumbuhan pembiayaan di tahun ini, kami juga berencana menambah lima kantor cabang baru untuk memperluas jangkauan pemasaran,” ujarnya.

Lebih lanjut, Johny mengungkapkan saat ini MPM Finance telah memiliki 82 kantor cabang, dan sekitar 50 kantor satelit yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan target penambahan lima kantor cabang baru, maka jumlah kantor cabang perseroan hingga akhir 2017 ditargetkan bisa mencapai 87 unit kantor.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang ikhtisar kinerja perusahaan pembiayaan atau multifinance per Maret 2017 menunjukkan piutang pembiayaan industri mencapai Rp395,18 triliun atau tumbuh 8,4% jika dibandingkan dengan piutang pembiayaan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp364,4 triliun.

Dari total piutang pembiayaan Rp395,18 triliun, kontribusi terbesar disumbang pembiayaan konvensional yang mencapai Rp362,81 triliun, sedangkan sisanya Rp32,37 triliun merupakan piutang pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

Adapun, dari total pembiayaan konvensional, sebagian besar pembiayaan disalurkan untuk segmen multiguna yang mencapai Rp229,29 triliun. Kemudian, disusul pembiayaan investasi Rp110,10 triliun, pembiayaan modal kerja Rp23,34 triliun, dan sisanya Rp63 miliar termasuk kedalam pembiayaan lainnya yang disetujui OJK.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan pertumbuhan piutang pembiayaan pada kuartal pertama tahun ini didorong oleh faktor perbaikan kinerja sektor komoditas yang mendorong peningkatan permintaan pasar terhadap pembiayaan alat berat.

“Selain itu, penjualan mobil yang masih stabil dan peningkatan pembiayaan modal kerja yang terjadi sejak 2016 lalu juga menjadi faktor yang memacu pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance,” kata Suwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggi Oktarinda
Terkini