Tingkatkan Porsi Publik, BRI Tidak Ambil Penuh Hak Rights Issue BRI Agro

Bisnis.com,02 Mei 2017, 12:09 WIB
Penulis: Surya Rianto
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai manditi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selaku pemegang saham mayoritas dari PT BRI Agroniaga Tbk. berencana tidak mengambil penuh hak memesan efek terlebih dahulu dari aksi rights issueanak usahanya tersebut. 

Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia Haru Koesmahargyo mengatakan, perseroan selaku pemegang saham ingin meningkatkan porsi kepemilikan publik pada BRI Agro sehingga memutuskan tidak akan mengambil keseluruhan haknya nanti. 

“Saat ini, porsi kepemilikan saham kami di BRI Agro sekitar 87%, harapannya nanti bisa menjadi sekitar 76% dan porsi kepemilikan saham publik BRI Agro bisa naik menjadi 10%,” ujarnya setelah acara peresmian penerbitan Eba-SP oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. pada  Selasa (2/5).

Dia mengatakan, dengan tingkat kepemilikan saham publik meningkat, harapannya pergerakan harga saham anak usaha perseroan itu bisa lebih likuid lagi.

ampai akhir kuartal I/2017, porsi kepemilikan saham BRI Agro masih dikuasai Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebanyak 87,23%. Selain itu, Dana Pensiun Perkebunan memegang kepemilikan saham sebanyak 6,66%, sisanya sebanyak 6,11% dipegang oleh publik. 

Anak usaha BRI itu pun berencana melaksanakan aksi rights issue dengan target dana sekitar Rp1 triliun. Bank dengan kode emiten AGRO itu harapannya bisa menghimpun dana hasil aksi korporasi itu pada Juni 2017 agar dananya bisa langsung digunakan untuk ekspansi kredit. 

Selain dari rights issue, BRI Agro juga masih memiliki waran yang akan di exercise oleh pemegang saham pada pertengahan tahun nanti senilai Rp1 triliun.

Dengan tambahan modal itu, perseroan menargetkan bisa naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) III pada tahun depan. 

Sampai menjelang pukul 12:00 WIB, harga saham BRI Agro bergerak turun sebesar 3,73% menjadi Rp775 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp11,76 triliun dan P/E ratio sebesar 108,78 kali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini