Bidik BUKU II, Bank Syariah Bukopin Cari Investor Strategis

Bisnis.com,03 Mei 2017, 22:23 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Nasabah bertransaksi di kantor Bank Bukopin Syariah Jakarta, Rabu (29/1). /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA- PT Bank Syariah Bukopin tengah berkomunikasi dengan beberapa investor strategis demi merealisasikan rencana perseroan naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II.

Direktur Bisnis BSB Aris Wahyudi mengatakan target naik kelas menjadi bank dengan permodalan Rp1 triliun – Rp5 triliun diharapkan dapat terealisasi pada tahun ini.

“Sudah ada beberapa alternatif strategic investor. Kami ingin kalau bisa tahun ini masuk ke BUKU II, karena sekarang kami modal intinya sudah sekitar Rp800 miliar, kurang Rp200 miliar lagi,” katanya saat ditemui usai RUPST BSB di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Dia menjelaskan, bakal calon investor yang tengah mendekati bank syariah tersebut berasal dari sedikitnya dua negara, yakni Malaysia dan Qatar.

Salah satu pemodal yang kerap disebut-sebut akan menanamkan saham di anak usaha Bank Bukopin tersebut adalah Affin Bank Bhd. yang berasal dari Malaysia.

“Tetapi untuk kelanjutannya masih dalam proses. Itu membutuhkan waktu yang lama,” tuturnya.

Sambil menunggu pemodal asing, BSB menyatakan sudah mendapat kepastian bahwa induk perusahaan akan kembali menyuntikkan modal segar tambahan pada tahun ini.

“Yang pasti di rencana bisnis bank kami, insyaallah dari Bukopin nanti tiap tahun ada sekitar Rp100 miliar – Rp200 miliar.”

Sementara itu, Eko Rachmansyah Gindo, Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk.mengungkapkan, Affin Bank telah menyampaikan minatnya lewat komunikasi tertulis untuk mengincar BSB.

“Dari suratnya akhir tahun lalu [mereka] berminat, tetapi perlu ada proses negosiasi,” tuturnya.

Dia menekankan, induk perusahaan ingin calon investor yang masuk memiliki pengalaman dalam bidang perbankan syariah sehingga dapat membesarkan Bank Syariah Bukopin. Menurutnya, ada kemiripan antara BSB dengan Affin Bank, terutama dari segmen usaha.

“Affin Bank itu dimiliki oleh semacam yayasan dana pensiun di Malaysia , kemudian dia memiliki anak perusahaan namanya Affin Islamic Bank. Jadi sama seperti Bukopin.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini