Bisnis.com, JAKARTA – PT Pefindo Biro Kredit akan menelisik sejumlah rekening individu untuk mengumpulkan data debitur, terutama dari segmen usaha mikro yang belum tersentuh dengan sistem perbankan.
Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Ronald T. Andi Kasim mengatakan, untuk bisa menghimpun data debitur yang belum masuk sistem perbankan, seperti debitur mikro, pihaknya akan menjamah data-data dari lembaga-lembaga lainnya.
“Kami mengambil data-data dari pihak lainnya, misalnya PT Telkom (Persero) Tbk. untuk data tagihan telpon,” ujarnya setelah pembukaan pasar di Bursa Efek Indonesia pada Senin (8/5).
Adapun, Pefindo Biro Kredit pun harus menghimpun data dari perusahaan pembiayaan. Pasalnya, data dari perusahaan pembiayaan belum ada seperti, data perbankan. Data-data itu nantinya akan dikumpulkan dan dibuat menjadi credit score tentang debitur baru maupun lama.
Ronald mengatakan, dengan credit score itu, harapannya akses pembiayaan kepada masyarakat berbagai kalangan, termasuk yang belum tersentuh oleh sistem perbankan, akan lebih mudah.
“Untuk yang belum tersentuh sistem perbankan, kami akan melihat penilaiannya dari segi pembayaran listrik, telepon, tidak ada masalah dengan ditjen pajak, dan kalau itu perusahaan akan dinilai juga apakah sudah mengikuti BPJS Ketenagakerjaan atau tidak. Semua data itu akan kami kumpulkan,” ujarnya.
Data tersebut akan digunakan oleh kreditur, baik itu bank dan lembaga nonbank, yang tergabung dalam Pefindo Biro Kredit. Lembaga biro kredit swasta ini melengkapi yang sudah ada saat ini, yakni Sistem Informasi Debitur milik Bank Indonesia dan Sistem Layanan Informasi Keuangan yang dikelola OJK. Bedanya, Pefindo menambah unsur credit score dari layanan rekening selain bank dan lembaga nonbank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel