PROYEK STRATEGIS : Keterbatasan Dana Jadi Penghambat

Bisnis.com,09 Mei 2017, 18:26 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Pemandangan proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi, di Jakarta, Selasa (25/4)./Antara-Widodo S. Jusuf

 Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat infrastruktur menilai keterbatasan dana menjadi salah satu sebab terhambatnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional.

Pengamat bidang infrastruktur dari Universitas Indonesia Wicaksono Adi menuturkan, kendala utama dalam penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni terkait dengan pendanaan.

Tak dipungkiri, pemerintah telah membuat sejumlah terobosan untuk membiayai infrastruktur mulai dari kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), public private partnership (PPP), pendanaan melalui surat utang hingga pinjaman dari luar negeri maupun kalangan perbankan.

"Pendanaan memang masalah utama dalam penyelesaian proyek infrastruktur. Ini sudah tepat pemerintah menggunakan skema KPBU, PINA [pembiayaan infrastruktur nonanggaran], surat utang dan pinjaman dari luar selain menggunakan APBN," ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/5/2017).

Menurutnya, untuk menyelesaikan seluruh pembangunan PSN harus memiliki terobosan khusus terkait dengan pendanaan baik melalui pinjaman atau dana dari luar negeri yang berupa hibah maupun pinjaman.

"Kalau kita hanya berharap dana dari dalam negeri tidak akan cukup. Misal, dari perbankan, sindikasi. Menurut saya ya, pinjaman luar negeri," ucap Wicaksono

Selain masalah pendanaan, terhambatnya penyelesaian PSN juga dikarenakan adanya ketimpangan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.

Oleh karena itu, pemerintah diminta agar mengevaluasi kembali kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah yang mengalami tumpang tindih.

Terkait dengan sumber daya manusia, tak dipungkiri terdapat ketimpangan tenaga ahli dengan proyek infrastruktur yang ada. Namun, hal itu tidak berpengaruh besar terhadap penyelesaian PSN.

"Untuk mengatasi ketimpangan SDM perlu ada program pendidikan untuk mencetak tenaga ahli," kata Wicaksono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini