Industri Belum Optimal Menyerap KUR

Bisnis.com,09 Mei 2017, 23:33 WIB
Penulis: Nuriman Jayabuana
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengarahkan pelaku industri untuk berani memanfaatkan pembiayaan kredit usaha rakyat. Pemerintah menjamin sektor industri menengah tetap memperoleh subsidi bunga kredit usaha rakyat seperti debitur mikro.

“Perbankan di dalam Himbara memastikan KUR ritel bisa dipakai untuk industri menengah,” ujar Dirjen Industri Kecil dan Menengah Gati Wibawaningsih, Selasa (9/5/2017).

Pemerintah dengan perhimpunan bank negara baru  menyepakati skema dan ketentuan penyaluran KUR untuk industri. Pelaku industri cukup memberikan letter of credit sebagai agunan pinjaman ritel.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan akselerasi penyaluran KUR ritel lebih diprioritaskan kepada industri kecil menengah dan berorientasi ekspor.
Pemerintah juga masih meneruskan fasilitas pembiayaan potongan harga revitalisasi mesin kepada industri kecil menengah.

“Untuk revitalisasi permesinan, program restruktutrisasi potongan harga tetap kita berlakukan, yaitu 25% untuk mesin impor, dan 35% untuk dalam negeri.”

Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat baru mencapai Rp 26,13 triliun hingga penghujung April 2017. Penyaluran KUR mikro mencapai Rp 18,4 triliun dan KUR ritel sebesar Rp 7,5 triliun.

Pemerintah menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat sebesar RP 110 triliun selama 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini