Bisnis.com, JAKARTA-- Ketua Bidang Komunikasi Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia atau PAAI Esra Manurung optimistis bisnis keagenan asuransi dapat bertumbuh meskipun masih kalah dengan bisnis bancassurance dalam kontribusi premi asuransi.
Esra mengatakan, penjualan asuransi lebih mudah melalui bancassurance. Pasalnya bank sudah memiliki daftar klien atau nasabah., sehingga tidak perlu susah payah mengumpulkan nasabah.
"Sedangkan untuk agen, kami harus melalui proses yang panjang sebelumnya untuk mencari agen yang kompeten," katanya, Rabu (10/5/2017).
Dia menuturkan kebanyakan perusahaan asuransi biasanya merekrut agen tidak dengan tawaran gaji, oleh karena itu enterprenuer merupakan poin penting untuk menjadi agen asuransi yang andal.
"Setelah itu kami harus melakukan training kepada calon agen tersebut, berati memang butuh waktu untuk melakukan itu," katanya.
Kendati demikian, dia menilai distribusi melalui agen cocok diterapkan di Indonesia. Pasalnya, menurutnya masyarakat Indonesia yang mengerti asuransi masih di bawah 5%. Agen asuransi berfungsi tidak hanya sebagai penjual produk melainkan juga melakukan edukasi kepada masyarakat.
"Agen asuransi tetap paling bagus untuk Indonesia, mengapa? Karena dapat menyediakan lapangan kerja, ada beberapa ratus ribu agen sudah terbentuk, dan bahkan banyak miliuner melalui agen tersebut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel