Lagu Kebangsaan Bergema, Inilah Reaksi Djarot dan Pendukung Ahok

Bisnis.com,10 Mei 2017, 15:36 WIB
Penulis: Newswire
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri) memberikan arahan saat hadir dalam aksi simpatik warga untuk Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -  Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku terharu saat menyanyikan lagu-lagu kebangsaan bersama dengan para pendukung Ahok-Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5/2017).

Musisi sekaligus komposer Addie MS mengajak seluruh pendukung Ahok-Djarot untuk menyanyi bersama di Balai Kota sebagai bentuk dukungan untuk Ahok.

Dalam kesempatan tersebut, ada tiga lagu yang dinyanyikan, antara lain lagu kebangsaan Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa dan Garuda Pancasila.

"Tadi waktu menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, saya bukan sedih, tapi terharu. Baru kali ini ada kegiatan seperti ini," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Mantan Wali Kota Blitar itu mengaku teringat akan semangat nasionalisme untuk kembali kepada jiwa Pancasila ketika menyanyikan lagu-lagu kebangsaan tersebut.

"Lagu-lagu kebangsaan itu kan mengingatkan kita semua akan semangat nasionalisme. Sehingga timbul keinginan untuk kembali ke jiwa Pancasila. Itu yang saya rasakan," ungkap Djarot.

Sementara itu, Addie MS berharap kegiatan bernyanyi bersama pada pagi hari itu dapat kembali menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sekaligus menghilangkan rasa perbedaan.

"Sudah ratusan tahun kita hidup berdampingan dengan satu sama lain. Kita sudah terbiasa. Sekarang ada yang berupaya mengubah itu semua. Kita tidak mau. Hidup Indonesia," ungkap Addie.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat ini tengah menjalani vonis dua tahun penjara terkait perkara dugaan penistaan agama, sehingga statusnya sebagai gubernur dinonaktifkan untuk sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini