Korut Minta Intelijen Korsel Diekstradisi ke Negaranya

Bisnis.com,12 Mei 2017, 17:28 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Korea Utara (korut) menuntut kepala Badan Intelijen Korea Selatan (Korsel) untuk diekstradisi ke negaranya setelah dituduh sebagai otak di balik rencana pembunuhan pemimpin tertinggi Kim Jong Un dengan menggunakan senjata kimia.

Kantor berita Kore Utara (KCNA) menuduh Badan Intelijen AS (CIA) dan Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) bersekongkol untuk membunuh “pemimpin tertinggi” negara itu dengan menggunakan senjata kimia.

Tudingan itu muncul setelah beberapa pekan meningkatnya ketegangan di kawasan Semenanjung Korea akibat program pengembangan senjata nuklir Korut berlanjut. Ketegangan juga dipicu oleh uji coba peluru kendali balistik yang keenam kalinya sebagai bentuk perlawanan atas sanksi yang dijatuhkan PBB.

Korut meminta “terduga teroris” untuk diseret ke Korut. Namun tidak memerinci identitas orang yang dimaksud sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (12/5/2017).

Korut pertama kali membuat tuduhan tentang rencana pembunuhan tersebut pada pekan lalu. KCNA menulis, bahwa Kementerian Pertahanan menuduh bahwa satu pria Korut yang hanya diidentifikasi dengan Kim telah disuap oleh dinas intelijen Korsel saat bekerja di Rusia.

KCNA mencantumkan beberapa dugaan pembayaran yang dilakukan kepada Kim, yang jumlahnya hampir mencapai US$300 ribu atau setara Rp4 miliar.

Kantor berita itu menyebutkan saat Kim kembali ke Pyongyang, dia diinstruksikan untuk memberikan informasi secara rinci tentang situasi di Korea Utara untuk menilai kemungkinan metode serangan.

Kim dikatakan sempat bekerja di industri perkayuan Rusia. Dia dituding telah disuap, dicuci otak dan dibujuk oleh agen asing saat dia tinggal di Kota Khabarovsk, Timur jauh Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini