Sritex Tebar Dividen 7% Laba Bersih 2016

Bisnis.com,18 Mei 2017, 16:57 WIB
Penulis: Kahfi
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (dari kiri), Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Presdir PT Sritex Tbk Iwan Setiawan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekan tombol saat peresmian perluasan Pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (21/4)./Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA--PT Sri Rejeki Isman Tbk. pemilik merek produk tekstil Sritex berkomitmen membagikan dividen tunai sebesar 7% dari laba bersih.

Keputusan itu diambil setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada Kamis (18/5/2017). Total dividen yang dicairkan sebesar Rp55,78 miliar, sehingga setara 7% dari laba bersih yang diperoleh pada tahun lalu.

Direktur Utama Sri Rejeki Isman Iwan Setiawan Lukminto mengungkapkan sisa dana dari laba bersih pada tahun lalu akan dijadikan cadangan. Sedangkan, sisanya menjadi laba ditahan.

“Sebesar US$11 juta merupakan cadangan,” katanya.

Emiten tekstil berkode saham SRIL mencatat kinerja penjualan sebesar US$679,93 juta pada tahun lalu, tumbuh 7,69% dibandingkan US$631,34 juta pada periode tahun sebelumnya.

Alhasil, dari catatan mengkilap itu, SRIL berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar US$59,36 juta. Kinerja itu tumbuh 6,65% dibandingkan US$55,66 juta pada periode 2015.

Peningkatan kinerja tersebut terutama disumbangkan dari segmen benang, kain jadi, dan pakaian jadi yang meningkat masing-masing sebesar 6,3%, 3,4% dan 28,5% dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya.

Kenaikan tersebut antara lain disebabkan penambahan kapasitas produksi Perseroan yang selesai dan beroperasi lebih cepat daripada yang dijadwalkan sebelumnya khususnya untuk divisi benang, kain mentah dan pakaian jadi. “Dengan begitu, kami berhasil mencatatkanpeningkatan penjualan sebesar US$46,6 juta atau 7,7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Rp630,3 juta),” kata Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maftuh Ihsan
Terkini