Awal Tahun, Okupansi Hotel di Jakarta Turun, di Bali Naik

Bisnis.com,20 Mei 2017, 19:19 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Suasana di Hotel Inna Grand Bali Beach/Ilustrasi-dok. Inna Grand Bali Beach

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat hunian alias okupansi hotel di Jakarta turun, sedangkan di Bali naik selama kuartal I/2017.

Laporan properti kuartal I/2017 yang dirilis Colliers, konsultan properti terkemuka di dunia, menyebutkan Dua hotel baru dibuka di Jakarta selama kuartal I/2017 dan menyediakan 342 kamar serta menggenapi jumlah hotel berbintang di Ibu Kota menjadi 192 mencakup 39.310 kamar.

Selama sisa tahun berjalan, akan ada tambahan 4.356 kamar hotel di Jakarta sehingga total suplai kamar hingga akhir tahun menjadi 43.666 kamar alias tumbuh 12% dari tahun lalu.

“Tarif sewa harian jatuh dari US$81,19 kuartal sebelumnya menjadi US$79,45, terutama disebabkan oleh okupansi yang lebih rendah dari 57,9% menjadi 50,7%,” kata Senior Associate Director Colliers Ferry Salantodalam laporan itu.

Sementara itu, enam hotel baru di Bali yang mulai beroperasi pada kuartal I/2017 memasok 943 kamar. Saat ini, jumlah hotel berbintang di Pulau Dewata tercatat 519 yang menyediakan 56.802 kamar yang 3.258 di antaranya berkategori bujet.

Hingga 2019, Colliers memproyeksi akan ada tambahan 17.681 kamar atau melesat 31%. Dengan demikian, jumlah kamar hotel berbintang di provinsi itu akan menjadi 74.483.

“Aktivitas MICE (mice, incentive, conference, exhibition) menopang okupansi kuartal I/2017 dari 66,7% menjadi 67,4%, yang juga memicu oleh kenaikan tarif sewa harian dari rata-rata US$110,5 menjadi US$114,5,” kata Ferry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini