Belt and Road Forum: Pendanaan Proyek Gunakan Skema B2B

Bisnis.com,23 Mei 2017, 17:51 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Bendera China dikibarkan di lapangan Tiananmen untuk menyambut the Belt and Road Forum atau KTT Jalur Sutra, di Beijing, China, Sabtu (13/5)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menegaskan proyek yang ditawarkan pemerintah dalam Belt and Road Forum dengan nilai sekitar US$26-US$28 miliar akan dijalankan dengan skema business to business.

Dengan demikian, proyek-proyek tersebut ini tidak akan melibatkan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN).

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan semua proyek akan dilakukan secara business to business yakni swasta China dan swasta dari Indonesia yang akan bekerjasama atau melakukan joint venture.

"Ini bukan pinjaman atau APBN segala macam. Ini benar-benar foreign direct investment [FDI]," ungkapnya di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (23/05).

Hal ini dilakukan karena pemerintah ingin mengurangi keterlibatannya di dalam proyek Belt and Road tersebut. Kendati tidak terlibat dalam pendanaan, dia menegaskan pemerintah tetap memfasilitasi dan mempermudah investasi tersebut. 

Adapun jaminan pemerintah yang diharapkan dari pihak China yakni kepastian hukum, contohnya konsesi atau kontrak kerja sama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lutfi Zaenudin
Terkini