Bank Panin Dubai Syariah Dorong Ritel Menjadi 60%

Bisnis.com,23 Mei 2017, 00:36 WIB
Penulis: Surya Rianto
Karyawati melayani nasabah di kantor Bank Panin Dubai Syariah di Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. berencana transformasi bisnis dengan memperbesar porsi segmen ritel hingga 60% ke depannya. Perseroan berencana memulai transformasi bisnis ke segmen ritel, terutama konsumer pada tahun depan.

Direktur Utama Bank Panin Dubai Syariah Doddy Permadi mengatakan, perseroan akan memulai memperlebar sayap bisnisnya kepada segmen ritel ketika core bisnis teknologi informasi sudah berjalan.

"Untuk core banking teknologi informasi kami akan mulai live pada tahun ini sehingga pada 2018 sudah bisa ekspansi pembiayaan ke segmen ritel, seperti konsumer," ujarnya pada Senin (22/5/2017).

Dia mengatakan, dalam membuat core banking baru, perseroan mengaku mengeluarkan belanja modal yang cukup besar.

"Nilainya cukup besar, tetapi saya enggan sebutkan. Dengan investasi itu, kami bisa mengubah karakter awalnya traditional bank menjadi modern bank dan bisa bersaing dengan bank konvensional," ujarnya.

Adapun, keberadaan core banking itu sangat dibutuhkan untuk menjadi jembatan perseroan untuk ekspansi pada segmen ritel.

Dia mengatakan, untuk menyokong pembiayaan segmen ritel dibuthkan infrastruktur yang bagus juga. Salah satunya core banking tersebut.

Adapun, sampai saat ini, portofolio pembiayaan perseroan mayoritas masih pada segmen komersial sebesar 60%. Sisanya, sebesar 40% berada pada segmen ritel produktif.

Doddy mengatakan, perseroan menginginkan portofolio pembiayaan segmen konsumer bisa mencapai 60% nantinya.

"Kami ingin bertransformasi menjadi bank syariah modern yang juga bisa menggarap produk seperti bank konvensional. Jadi, selain kami menggarap pasar syariah, kami juga bisa mengambil pasar bank konvensional juga," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini