Sulut Tawarkan 6 Proyek Baru Kepada Investor

Bisnis.com,24 Mei 2017, 15:44 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Suasana pusat perbelanjaan dan hotel di kawasan Boulevard of Business, Jalan Pierre Tendean Manado./Istimewa

Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bakal menggarap sedikitnya enam proyek infrastruktur baru dan tengah menjajakan proyek-proyek tersebut terhadap investor. Keenam proyek tersebut diestimasi bakal menopang laju perekonomian Bumi Nyiur Melambai.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey mengatakan pihaknya telah mengajukan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Manado dengan Bitung. Studi kelayakan proyek tersebut tengah dirampungkan dan saat ini beberapa investor telah menyatakan minat.

Menurut Olly, Pemprov Sulut juga bakal mengajukan kawasan ekonomi khusus wisata Likupang untuk mendongkrak industri pariwisata yang tengah menggeliat. "Pemerintah punya lahan 1.000 hektare, saat ini dalam proses pengusulan," ujarnya dalam acara Manado International Conference on Tourism Investment, Rabu (23/5/2017).

Olly menuturkan, Pemprov Sulut bakal membangun jalan baru menuju Likuoang sepanjang 28 Km. Jalan baru tersebut diestimasi bakal memangkas waktu tempuh menjadi 30 menit dibandingkan 90 menit apabila melalui jalan yang sudah ada.

Pemprov Sulut juga menawarkan proyek pembangunan trem dalam Kota Manado yang menghubungkan Wori dengan Tateli. Jalur trem itu bakal mengikuti alur pantai Teluk Manado.

Olly mengatakan, proyek Bendungan Sawangan di Kabupaten Minahasa dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga menjadi proyek lain yang diajukan sebagai proyek prioritas.

Di sisi lain, Manado International Conference on Tourism Investment menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$400 juta atau Rp5,2 triliun. Jumlah tersebut berasal dari kerja sama penamaman modal asing dengan perusahaan Indonesia terkait pembangunan di Manado Selatan untuk hotel, apartemen, shopping mall dan diving center senilai US$200 juta

Selain itu, kesepakatan bisnis juga mencakup penyerahan izin perluasan investasi kepada perusahaan asal Amerika Serikat terkait akomodasi cottage dan pariwisata di Raja Ampat senilai US$200 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini