Perusahaan Arab Siap Kembangkan PLTS Cirata

Bisnis.com,25 Mei 2017, 20:27 WIB
Penulis: Gemal AN Panggabean
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menggandeng perusahaan listrik asal Uni Emirat Arab, Masdar untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.

Nicke Widyawati, Direktur Perencanaan Korporat PT PLN mengatakan, Masdar akan bekerjasama dengan anak perusahaan PLN yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali untuk proyek tersebut.

Saat ini, kedua perusahaan tersebut masih melakukan feasibility studies untuk mengkaji kapasitas PLTS yang akan dibangun dan merencanakan biaya investasi yang akan dikeluarkan.

"Masdar menyatakan siap untuk membangun floating PV, PLTS terapung di Cirata bersama PT PJB," katanya, Rabu (24/5).

Nicke menjelaskan, PLTS dibuat terapung di atas waduk untuk menghemat biaya pembebasan lahan. Hal ini juga bisa menekan biaya capital expanditure atau elanja modal yang besar. Dengan tanpa biaya pembebasan lahan, Masdar bisa membuat PLTS murah di Indonesia, meski pasti tak semurah di negaranya sendiri.

Di negara asalnya, Masdar bisa membuat PLTS yang menghasilkan listrik dengan harga jual hanya US$ 2,99 sen/kWh alias cuma Rp 390/kWh. Jauh lebih murah dibanding PLTS di Indonesia yang harga jual listriknya bisa mencapai US$ 15 sen/kWh atau Rp 2.000/kWh.

Namun, lanjut Nicke, kondisi tersebut berbeda dengan di Indonesia karena komponen biaya investasi yang kebih kompleks. Selain itu, bunga kredit pinjaman di Indonesia juga masih lebih mahal dibandingkan di Uni Emirat Arab.

Dia mengungkapkan, Masdar membangun PLTS di Jawa karena ingin membangun pembangkit listrik dengan skala yang besar, meski harga jual listrik, sesuai Biaya Pokok Produksi PLN, di daerah itu sangat rendah.

"Sedangkan permintaan listrik untuk Wilayah Indonesia Timur masih kecil, meski [hprga jual] BPP-nya paling tinggi," katanya.
 
BPP PLN di Jawa Barat tercatat merupakan yang paling rendah di Indonesia hanya US$6.51 sent per kwh. Sedangkan yang paling mahal ialah Nusa Tenggara Barat yaitu US$13.68 sent per kwh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini