Inflasi Tinggi Ganggu Kesejahteraan Masyarakat

Bisnis.com,28 Mei 2017, 15:07 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi: Petugas memeriksa meteran listrik di sebuah rumah susun di Jakarta, Selasa (13/1/2015)./Antara-Vitalis Yogi Trisna

Bisnis.com, MANADO - Inflasi yang tak terkendali dan melonjak tinggi akan mengganggu kesejahteraan masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Soekowardojo menegaskan pentingnya menjaga agar inflasi tetap terkendali.

"Kita harus jaga agar inflasi tetap stabil dan rendah, sehingga tidak berdampak pada biaya rumah tangga menjadi lebih mahal," kata Soekowardojo di Manado, Minggu (28/5/2017).

Dia menjelaskan dari 400 lebih komponen yang dikonsumsi masyarakat Manado, ada dua yang perlu mendapat perhatian, yaitu tomat sayur dan tarif dasar listrik.

Dua komponen tersebut telah menyumbangkan 1,5% lebih untuk inflasi.

"Oleh karena itu tomat sayur harganya harus terjaga dengan baik, kalaupun terjadi kenaikan, namun dalam batas yang normal," katanya.

Terlebih saat Ramadan dan Idul Fitri. Dalam momen tersebut kebutuhan masyarakat pasti meningkat.

Soekowardojo menjelaskan inflasi harus dijaga agar rendah dan stabil. Sebab jika tinggi bisa mengikis nilai mata uang.

Contohnya, saat ini dengan uang Rp100.000 bisa membeli beras sebanyak 10 kilogran. Jika terjadi inflasi 10 persen, pada tahun depan dengan nilai uang yang sama hanya dapat membeli sambilan kilogram beras.

"Satu kilogramnya tergerus oleh inflasi," ungkapnya.

Selain itu, katanya, inflasi tinggi juga akan membuat jumlah warga miskin bertambah.

"Oleh karena itu inflasi harus menjadi perhatian bersama " pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini