Laba Gabungan BUMN Konstruksi Diperkirakan Tumbuh 54% Tahun Ini

Bisnis.com,29 Mei 2017, 15:42 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Proyek Light Rapid Transportation (LRT) di sisi jalan Tol Jagorawi, kawasan Cibubur, Jakarta, Jumat (14/4)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Trimegah Securities memperkirakan perolehan kontrak baru sektor konstruksi, khususnya saham-saham emiten kontraktor, akan mengalami pertumbuhan sepanjang tahun ini.

Perkiraan ini didasarkan pada langkah agresif pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menggenjot perbaikan infrastruktur nasional setelah mengikuti proyek Program Strategis Nasional yang berfokus pada peningkatan akses antarprovinsi baik melalui darat, jalan tol, jalan rel, serta melalui jalur laut.

Berdasarkan riset Trimegah Securities yang diterima Bisnis, kontrak baru yang signifikan pada 2016 lalu sebagian besar berhubungan dengan proyek pemerintah (78% termasuk proyek dari BUMN), yang berarti bahwa pembayaran proyek sangat bergantung pada pendapatan pemerintah.

Namun, hal ini juga memunculkan perhatian khusus. Sebagian kontrak tersebut merupakan proyek utama, yang berarti pendanaan akan memakan waktu lama.

Dengan demikian, pembayaran tunai menjadi faktor penting bagi kontraktor untuk tetap bertahan, di mana pembayaran tepat waktu akan mengurangi risiko keuangan karena akan meminimalkan kebutuhan untuk menambahkan utang sebagai modal dasar.

Begitu masalah terkait pendanaan telah diselesaikan, baru kemudian kontraktor akan dapat mengeksekusi perolehan kontrak baru tersebut menjadi pertumbuhan pendapatan yang signifikan.

Karena emiten kontraktor belum memonetisasi kontrak baru tersebut, Trimegah Securities memperkirakan pertumbuhan marjinal dalam laba akan terjadi pada akhir tahun 2017. Laba gabungan kontraktor BUMN diperkirakan tumbuh sebesar 54% pada akhir 2017.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini