Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian BUMN menyatakan 2 holding BUMN yaitu sektor konstruksi dan perumahan sudah siap dan tinggal menunggu aspek hukum untuk realisasinya pada 2017.
Pontas Tambunan, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, menyatakan penyaturan sistem, organigasi, sosialisasi dan sebagainya terkait holding itu sudah siap. “Sekarang lagi disiapkan [aspek] hukumnya,” kata Pontas di Gedung Kementerian BUMN, Senin (29/5/2017).
Pontas mengatakan holding BUMN konstruksi itu akan terdiri dari sejumlah BUMN antara lain PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero), PT Indra Karya (Persero) dan PT Yodya Karya (Persero).
Menurutnya, pembentukan holding BUMN konstruksi itu sekaligus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur atau sesuai dengan arahan pemerintah.
Sementara itu, holding BUMN perumahan akan terdiri dari Perum Perumnas, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., PT Indah Karya (Persero) dan PT Virama Karya (Persero).
Tiga BUMN konstruksi lainnya, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya (Persero) dan PT Istaka Karya (Persero) tidak dimasukkan ke dalam holding BUMN tersebut. “Mereka stand alone,” katanya.
Menurutnya, realisasi 2 holding konstruksi itu menunggu jadwal dari Kementerian BUMN. Dua holding yang akan dibentuk itu merupakan bagian dari 6 holding yang ditargetkan oleh Kementerian BUMN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel