CAMPUR TANGAN RUSIA DI PILPRES AS: Mantan Penasihat Keamanan Trump Akhirnya Setuju Serahkan Barang Bukti

Bisnis.com,31 Mei 2017, 15:50 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Michael Flynn/politicususa.com

Kabar24.com, JAKARTA – Mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Michael Flynn akhirnya setuju untuk menyerahkan sejumlah dokumen kepada Komite Intelijen Senat AS.

Komite tersebut sedang melakukan penyelidikan atas kemungkinan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.

Menurut sumber yang mengetahui ihwal perundingan Flynn dengan pihak Komite, Flynn setuju untuk memperlihatkan dokumen yang diminta Komite dari dua perusahaannya, Flynn Intel LLC. dan Flynn Intel Inc. Masih belum diketahui dokumen apa saja yang akan diserahkan.

Pihak Komite juga telah mengeluarkan surat perintah terpisah untuk Flynn untuk menyerahkan dokumen-dokumen pribadi dan memberi kesaksian.

Meski pada awalnya menolak perintah tersebut, Flynn akhirnya setuju untuk menyerahkan dokumen pribadi yang oleh pihak Komite, melalui standar hukum, bisa dibuktikan ada.

Namun demikian, ia disebutkan belum setuju untuk memberi kesaksian di depan Komite.

Ditambahkan oleh sumber tersebut, Flynn akan mulai menyerahkan dokumen-dokumen itu pada 6 Juni dan berniat bekerja sama dengan pihak Komite semaksimal mungkin selama hal itu tidak mengancam hak konstitusionalnya.

Flynn, yang oleh Presiden Donald Trump diminta mengundurkan diri pada Februari. Hal itu terjadi setelah Flynn disebut-sebut menyesatkan Wakil Presiden Mike Pence terkait pembicaraannya melalui telepon dengan Duta Besar Rusia untuk AS.

Flynn sebelumnya terancam pasal penghinaan setelah menampik permintaan panel untuk memberikan dokumen dan mengikuti tanya jawab.

Pengacara Flynn, dengan mengutip Amandemen Kelima Konstitusi AS tentang perlindungan terhadap hak warga, berpendapat bahwa permintaan Komite terlalu luas.

Pihak Komite saat ini menyelidiki kemungkinan campur tangan Rusia dalam pilpres AS tahun lalu, berikut kemungkinan kolusi oleh sejumlah anggota tim kampanye Presiden Donald Trump.

Flynn adalah pensiunan tentara AS dan mantan direktur Badan Intelijen Pertahanan (DIA). Ia pernah menjadi penasihat utama Trump untuk beberapa saat setelah terpilih sebagai Presiden.

Flynn dianggap sebagai tokoh sentral dalam penyelidikan oleh pihak Kongres AS dan Biro Investigasi Federal. Saat ini FBI berada di bawah pengawasan penasihat khusus Robert Mueller, mantan Direktur biro penyelidik ini.

Penyelidikan atas kasus dugaan campur tangan Rusia tersebut turut menyeret sejumlah penasihat dan rekan Trump, termasuk menantu laki-lakinya, Jared Kushner, yang bertindak sebagai penasihat senior Gedung Putih.

Washington Post melaporkan, Kushner dan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak pernah mendiskusikan kemungkinan membangun saluran komunikasi rahasia antara Kremlin dan tim transisi Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini