Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan kenaikan permintaan pembiayaan kartu kredit selama Ramadan tahun ini, dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Lebaran.
Direktur Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, kartu kredit menjadi produk yang mengalami penaikan demand terbanyak selama periode Ramadan dan Lebaran, sedangkan kredit konsumsi lainnya seperti kredit pemilikan rumah justru melambat.
“Kenaikan transaksi kartu kredit jelang Idul Fitri sekitar 15% sampai 20%. Kondisi jelang Idulfitri tahun ini dengan tahun lalu rerata spending-nya sama. Sebelum puasa banyak untuk belanja grocery, jelang Idul Fitri department store yang ramai,” ucapnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Per kuartal I/2017, BBNI membukukan pertumbuhan bisnis kartu kredit sebesar 3,72% menjadi Rp10,91 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Dari segi rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kartu kredit dinyatakan lebih baik setelah turun menjadi 2,6% dari 2,7% pada tahun lalu.
Kartu kredit memasuki dua momentum bersamaan, yakni Idulfitri yang berpotensi melesatkan permintaan kredit, serta kebijakan penurunan suku bunga kartu kredit. Catatan saja, batas atas bunga kartu kredit resmi turun menjadi 2,25% dari 2,95% terhitung sejak 1 Juni 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel