Permintaan Kredit Modal Kerja Terbanyak dari Infrastruktur

Bisnis.com,05 Jun 2017, 13:13 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Petugas menata tumpukan uang rupiah./JIBI-Abdullah Azzam

 Bisnis.com, JAKARTA—Penyaluran kredit modal kerja atau KMK per April tahun ini dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu mengalami kenaikan sekitar 9,98%.

Dengan demikian, penyaluran KMK sampai dengan April mencapai Rp2.032 triliun atau tumbuh 9,98% dari April tahun lalu Rp1.847 triliun.

Angka-angka ini diperoleh Bisnis berdasarkan data Analisisi Uang Beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia per akhir Mei 2017.

Data Bank Indonesia tersebut mencakup sembilan sektor yang menjadi target penyaluran kredit modal kerja dan delapan di antaranya tercatat meningkat secara year on year.

Penyaluran KMK yang turun ialah ke sektor jasa sebesar 3,06% dari Rp71,8 triliun menjadi Rp69,6 triliun.

Pendorong utama pertumbuhan kredit modal kerja per April adalah meningkatnya permintaan di sektor infrastruktur listrik, gas, dan air bersih serta sektor infrastruktur konstruksi. Untuk listrik, gas, dan air bersih tumbuh pesat mencapai 75,44% sedangkan konstruksi 29,25%.

Persentase pertumbuhan 75,44% setara pernyaluran KMK ke sektor kelistrikan dan kawan-kawannya mencapai Rp30 triliun, per April tahun lalu baru Rp17,1 triliun.

Sementara itu, sektor konstruksi yang tumbuh 29,25% sama dengan kredit Rp159,5 triliun, April tahun lalu baru Rp123,4 triliun.

Ini mengindikasikan pertumbuhan terpesat bukan berasal dari sektor lapangan usaha yang porsinya dominan dalam struktur KMK. Per April 2017, lapangan usaha dengan porsi dominan di dalam KMK tetap perdagangan, hotel, dan restoran sekitar 37% disusul industri pengolahan sekitar 25%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini