FIT AND PROPER TEST DK OJK: Ini Profil Dua Calon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK

Bisnis.com,06 Jun 2017, 12:32 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Calon Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri) dan Sigit Pramono berjabat tangan di sela-sela uji kepatutan dan kelayakan calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Uji kepatutan dan kelayakan bagi anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK) periode 2017-2022 masih terus bergulir. 

Hari ini, Selasa (6/6/2017), Komisi XI akan melakukan fit and proper test kepada empat orang yakni Heru Kristiyana dan Agusman untuk posisi Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, serta Nurhaida dan Arif Baharudin sebagai calon Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK. 

Kedua calon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK merangkap anggota sama-sama memiliki pengalaman karir yang panjang. Berikut rekam jejaknya: 

1. Heru Kristiyana: 

Sebelum mencalonkan menjadi Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK periode 2017-2011, Heru aktif menjabat sebagai Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengawasan Bank di OJK. 

Di bidang pengawasan perbankan yang telah digelutinya selama 30 tahun, Heru dikenal sebagai sosok yang lurus dan berintegritas. Berbagai pengalaman dan jabatan pernah dia emban sebelum bergabung dengan OJK pada 2014. 

Dia mengawali karirnya di Bank Indonesia pada 1982 setelah menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Univesitas Diponegoro. Sambil meniti berkarir, pria kelahiran Salatiga, 5 September 1956 itu juga melanjutkan pendidikannya ke level master di bidang ekonomi. 

Sejumlah pendidikan dan pelatihan domestik maupun internasional pernah dia ikuti seperti Federal Reserve Bank of New York, Federal Deposit Inssurance Corporation, Bank of International Settlement, dan Financial Stability Board dan Basel Committee serta program magang di Australian Prudential Regulation Authority atau APRA yang memperkaya keahliannya di bidang pengawasan bank, terutama pengawasan terintegrasi. 

Heru dikenal juga sebagai salah satu inisiator dan think-thank utama dalam proses pengembangan metodologi pengawasan berbasis risiko sejak awal 2000-an. Dia menaruh perhatian di bidang peningkatan kompetensi pengawas dan tak segan turun langsung mendidik pengawas agar berkompetensi dalam penerapan risk based supervision. 

Selain itu, dia juga perhatian pada pengembangan kebijakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan program transformasi Bank Pembangunan Daerah demi menggerakkan pengembangan potensi ekonomi daerah.

Setumpuk pengalaman termasuk saat memimpin penanganan bank yang terdampak krisis pada 1998, Heru menumbuhkan dan memperkuat sifat kepemimpinannya, melengkapi kompetensi teknis pengawasan serta kemampuan yang berkoordinasi. 

2:  Profil Agusman 

Agusman, kelahiran Pariaman, 6 Agustus 1965, tercatat sebagai Direktur Eksekutif - Kepala Departemen Surveilans Sistem Keuangan Bank Indonesia yang diembannya sejak 2016. 

Sejak lulus dari Fakultas Ekonomi / Akuntansi Universitas Andalas, Sumatra Barat, pada 1989, Agusman sempat menajajal karir di dua perusahaan dengan bidang kerja yang masih berkaitan dengan manajemen dan akuntansi. 

Tiga tahun kemudian, dia memutuskan pindah ke Bank Indonesia bertahan di tempat tersebut hingga kini. Dalam pendidikan calon pemeriksa bank angkatan 2, Agusman lulus sebagai peserta terbaik. Torehan prestasi itu memotivasinya untuk fokus berkarir di bidang pengawasan perbankan dan terus mengasah ilmunya dengan mengambil pendidikan master dan doktor dalam konsentrasi perbankan. 

Selain menyandang gelar Phd dari Australian National University (ANU), Canberra, Australia, dia juga aktif mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri seperti Executive Education Leadership Decision Making di Harvard University - Kennedy School, Boston, Amerika Serikat. 

Agusman mengasah kepemimpinan dan kompetensinya lewat kiprahnya di sejumlah direktorat mulai dari urusan pengawasan dan pembinaan bank, sumber daya manusia, direktorat penelitian dan pengaturan perbankan, kebijakan makroprudensial, hingga yang terakhir departemen Surveilans Sistem Keuangan. 

Dalam berbagai bidang yang dilakoninya, dia mencapat berbagai pengalaman dan pencapaian spesifik. Misalnya, di awal karirnya sebagai pengawas dan pemeriksa bank dia langsung dipercaya menjadi pemeriksa yang menangani neraca bank besar yang biasanya membutuhkan pengalaman minimal empat tahun. 

Dengan konsistensi dan capaiannya, secara perlahan namun pasti, karirnya yang dimulai dari level staf di bidang urusan sumber daya manusia meroket hingga ke level puncak dalam 25 tahun terakhir. 

Di luar itu, Agusman masih menyempatkan mengabdi dalam dunia pendidikan dengan menjadi dosen di berbagai kampus dan perguruan tinggi negeri dan swasta, antara lain menjadi dosen manajemen perbankan dalam program MM di Universitas Trisaksi dan Program MM di STIE Indonesia Banking School Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini