Gara-gara Iklan Palsu, Perusahaan Milik Jessica Alba Bayar US$1,55 Juta

Bisnis.com,07 Jun 2017, 20:44 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Produk deterjen honest/ repro honest.com

Bisnis.com, LOS ANGELES — The Honest Co, perusahan ritel yang didirikan oleh aktris Jessica Alba, akan membayar US$1,55 juta guna menyelesaikan dakwaan atas iklan palsu yang menyebut produknya dijual tanpa mengandung bahan kimia keras.

Iklan produk Honest berupa deterjen, sabun cuci piring dan pembersih muka, dianggap menyesatkan konsumen. Honest Co mengklaim produk yang dijual tidak mengandung natrium lauril sulfat yang berisiko mengiritasi kulit.

Bahaya sodium lauryl sulfate pada kesehatan karena dapat menyebabkan iritasi mata, sariawan dan beberapa masalah kulit seperti dermatitis.

Biasanya, penggunaan sodium lauril sulfat sebagai deterjen yang biasa ditambahkan produk sabun mandi, sampo, pembersih wajah, krim cukur, riasan mata dan kosmetik lainnya. Penggunaan sodium dalam beberapa produk dimaksudkan sebagai bahan pembentuk busa.

Hanya saja dalam proses litigasi, Honest Co mengakui produk produk tersebut menggunakan komponen yang lebih lembut, tetapi mirip dengan natrium lauril sulfat, yaitu sodium coco sulfate. Menurut dokumen pengadilan federal Los Angeles, Honest Co sepakat untuk memformulasi ulang produknya tanpa menggunakan bahan berbahaya apapun.

Seperti dilansir Reuters (6/6/2017), konsumen akan mendapatkan pengembalian uang Honest hingga US$50 tanpa bukti pembelian. Namun, bagi jumlah yang lebih besar, konsumen wajib menunjukkan nota pembelian.

Sementara itu, kuasa hukum Honest belum memberikan komentar atas kesepakatan penyelesaian perkara tersebut. Honest didirkan pada 2011, hasil kerja sama antara Jessica Alba, Christopher Gavigan, Brian Lee, Sean Kane, serta Maria Ivatte P.

Bagi Jessica semangat menghadirkan perusahaan ini, adalah menghadirkan produk yang ramah lingkungan, tidak beracun serta terjangkau.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini