Kabar24.com, TULUNGAGUNG - Tingkat kegagalan pemohon baru surat izin mengemudi terbilang tinggi.
Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, mengkonfirmasi bahwa mayoritas pemohon surat izin mengemudi (SIM) baru gagal ujian praktik mengemudi yang diawasi langsung oleh polisi penguji di lapangan.
"Kalau dipresentase, yang gagal bisa mencapai 70-an persen," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Ramadhan Nasution di Tulungagung, Minggu (11/6/2017).
Jumlah pemohon SIM A dan C, baik yang baru maupun perpanjangan di Satlantas Polres Tulungagung setiap hari bisa mencapai 300-400 orang.
Dari jumlah itu, kata dia, sekitar 20%-30% merupakan pemohon SIM baru sehingga rata-rata per pekan bisa mencapai 500-600 pemohon.
"Dari jumlah itu, hanya sekitar 180-200 yang lulus masuk produksi cetak SIM," katanya.
Rama, demikian Ramadhan Nasution disapa mengatakan, mayoritas pemohon SIM gagal ujian praktik karena belum mengerti teknik dasar berkendara yang diujikan.
"Ketika mengambil haluan mungkin terlalu sempit sehingga roda belakang menyentuh batas sehingga terjatuh dan gagal," katanya.
Untuk mengatasi banyaknya yang gagal ujian itu, Rama mengatakan, Satlantas memberikan program pelatihan (remedial teaching) bagi pemohon yang gagal dalam ujian praktik setiap Senin dan Jumat.
"Silakan mengikuti program tersebut secara gratis hingga merasa mampu mengikuti ujian kembali," katanya.
Dalam program itu, Rama memastikan setiap pemohon SIM akan diberikan arahan dan tata cara menghadapi ujian praktik, sehingga yang semula tidak diketahui bisa diketahui," ujarnya.
Rama mengklaim selama Ramadan tahun ini, untuk permohonan perpanjangan SIM mengalami peningkatan cukup signifikan.
Hal itu terlihat dari data setiap pekan. Volume SIM yang dicetak mencapai 1.000 lembar baik untuk SIM A maupun SIM C.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel