Wow, Pasar Produk Mamin Halal Global Tembus 1 Triliun Dolar AS

Bisnis.com,13 Jun 2017, 08:51 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA- Dalam Laporan Thomson Reuters berjudul State of The Global Islamic Economic Report 2016/2017, disebutkan sektor keuangan Islam memiliki aset sekitar US$2 triliun pada 2015. Untuk kategori makanan dan minuman (mamin) senilai US$1,17 triliun.

Adapun sektor lain seperti pakaian ditaksir memiliki aset US$243 juta, media dan rekreasi US$189 juta, serta travel senilai US$151 juta. Mereka memprediksi pendapatan yang diperoleh melalui makanan dan minuman bersertifikat halal dapat mencapai US$415 juta.

Namun, CORE Indonesia menilai pemerintah belum memiliki roadmap yang jelas terkait pengembangan industri halal.

“Manakala Malaysia telah menargetkan menjadi hub industri halal dunia, dan Jepang serta Korea sudah berencana membuat kawasan industri halal, Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum memiliki roadmap yang jelas, tulis Core Indonesia.

Padahal perkembangan pasar industri halal yang demikian pesat di dunia telah menjadikan industri itu sebagai salah satu prioritas pembangunan di banyak negara muslim. Bahkan juga menarik perhatian negara-negara berpenduduk mayoritas nonmuslim.

“Ironisnya, sebagai negara dengan pasar halal terbesar di dunia, Indonesia malah ketinggalan dalam pengembangan industri ini.”

Pemerintah, tulis CORE, masih berkutat sebatas pada keuangan syariah. Sementara itu, UU Jaminan Produk Halal (UU JPH) yang telah disahkan tahun 2014 belum kunjung dibuat peraturan pelaksanaannya hingga tenggat waktu 2016. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) juga belum terbentuk.

Dalam Laporan Thomson Reuters berjudul State of The Global Islamic Economic Report 2016/2017, disebutkan sektor keuangan Islam memiliki aset sekitar US$2 triliun pada 2015. Untuk kategori makanan dan minuman senilai US$1,17 triliun.

Adapun sektor lain seperti pakaian ditaksir memiliki aset US$243 juta, media dan rekreasi US$189 juta, serta travel senilai US$151 juta. Mereka memprediksi pendapatan yang diperoleh melalui makanan dan minuman bersertifikat halal dapat mencapai US$415 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini