Sekolah Lima Hari 'Menuai Badai'? Jokowi Pangggil Mendikbud

Bisnis.com,14 Jun 2017, 15:23 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Mendikbud Muhadjir Effendy menghadiri raker dengan Komisi X DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/4)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi diketahui memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi ke Istana Kepresidenan, Rabu (14/6/2017).

Apa pasalnya? "Full day school" atau sekolah dengan lama belajar delapan jam sehari? "Ya harus dong, kan saya kan pembantu," kata Muhadjir ketika menjawab pertanyaan wartawan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Apakah ada revisi? Mendikbud mengatakan pihaknya akan melakukan dan menyatakan petunjuk teknisnya (juknis) belum disusun. "Staf-staf dari Kemendikbud dengan Kemenag sudah berkoordinasi untuk mengatur petunjuk teknisnya," ungkap Muhadjir.

Mendikbud mengatakan sekolah delapan jam sehari untuk lima hari dalam sepekan ini juga akan dihas mengenai beban kerja guru. Lima hari sekolah itu karena terkait dengan beban kerja guru. “Sebagai ASN, ada inpresnya. Kerja PNS itu lima hari, ada Perpres," katanya.

Menteri Agama

“Perlu ada sosialisasi lebih masif kalau memang kebijakan ini dilaksanakan," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saiffudin, usai mengikuti acara bayar zakat di Istana Negara.

Menurut dia, dirinya telah banyak berdiskusi dengan Mendikbud sekaligus meminta penjelasan yang lebih komprehensif, lebih menyeluruh, yang lebih utuh terkait rencana kebijakan sekolah delapan jam sehari.

"Agar tidak disalah pahami oleh masyarakat, khususnya kalangan pondok pesantren, madrasah diniyah yang menganggap bahwa kebijakan ini akan merugikan mereka. Jadi perlu ada sosialisasi lebih masif kalau memang kebijakan ini dilaksanakan," kata Lukman Hakim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini