Ekonomi Gorontalo Diprediksi Melambat

Bisnis.com,14 Jun 2017, 17:29 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Ilustrasi: Gorontalo Outer Ring Road/Twitter

Kabar24.com, MANADO -- Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Gorontalo bakal melambat di kuartal III/2017 secara kuartalan (qtq).

Kendati demikian, laju perekonomian Gorontalo diprediksi bakal tetap menggeliat seiring peningkatan sektor pertanian dan konstruksi.

Laporan Kajian Ekonomi & Keuangan Regional BI menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Gorontalo diestimasi tumbuh 6,5%-6,9% pada kuartal III/2017, lebih rendah dari estimasi pertumbuhan pada kuartal II/2017 sebesar 6,8%-7,2%.

Menurut BI, ekonomi provinsi berjuluk Serambi Madinah itu melambat di kuartal III/2017 menyusul tingkat konsumsi yang melandai pascaperayaan Idulfitri 1438 Hijriah pada akhir Juni 2017 mendatang.

Secara tradisi, masyarakat Gorontalo merayakan Idulfitri secara besar-besaran sehingga mengerek tingkat konsumsi.

"Namun, perlambatan tersebut dapat ditahan dengan meningkatkan pertumbuhan investasi dan kinerja ekspor seiring perkiraan adanya panen raya di kuartal III/2017," tulis BI dalam laporan yang dikutip Bisnis.com, Rabu (14/6/2017).

Untuk diketahui, konsumsi rumah tangga menyumbang 60,37% terhadap ekonomi Gorontalo. Investasi dan ekspor menyusul dengan sumbangsih 28,92% dan 27,56%.

Di kuartal I/2017, ekonomi Gorontalo tumbuh 7,27%. Konsumsi menyumbang sumber pertumbuhan 4,06%, disusul investasi dan ekspor masing-masing 1,03% dan 1,38%.

Di kuartal III/2017, BI memperkirakan realisasi investasi bakal meningkat sejalan dimulainya beberapa proyek pemerintah.

Realisasi investasi di sisi lain juga bakal mendorong sektor konstruksi yang dalam dua kuartal terakhir diestimasi melambat karena belum banyak realisasi proyek.

Syukri J. Botutihe, Kepala Badan Penanaman Modal & Pelayaran Terpadu Satu Pintu (PSTP) Gorontalo, sebelumnya mengatakan realisasi investasi di awal tahun masih minim.

"Rata-rata yang baru masuk di pertambangan baru tahap eksplorasi. Di pariwisata progresnya juga masih dalam tahap kerja sama. Orang masih belajar prospek dan penjajakan," jelasnya

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, realisasi investasi baru di Gorontalo terbilang seret.

Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp82,39 miliar sepanjang kuartal I/2017, merosot bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,43 triliun.

Senada, realiasi penanaman modal asing (PMA) juga turun 60% menjadi tinggal US$2,1 juta.

Syukri mengakui, hingga tiga bulan pertama tahun ini belum banyak komitmen investasi yang direalisasikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini