Indonesia Paling Sukses Meneliti Wolbachia untuk Berantas Demam Berdarah

Bisnis.com,15 Jun 2017, 12:40 WIB
Penulis: Rezza Aji Pratama
Bakteri Wolbachia mampu menghentikan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti penyebar virus dengue, dan zika./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia dinilai menjadi negara paling sukses dalam penelitian penggunaan bakteri Wolbachia pada nyamuk untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Koordinator Media dan Komunikasi Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta Bekti Andari mengatakan penelitian untuk menyuntikkan bakteri Wolbachia ke nyamuk dan menyebarkannya ke alam sebenarnya tidak hanya dilakukan di Indonesia.

Sejumlah negara seperti Brasil, Kolombia, Vietnam, hingga India juga melakukan hal serupa. Namun, penelitian di Yogyakarta dianggap paling sukses hingga saat ini.

“Para peneliti dari luar negeri banyak yang belajar dari kita,”ujarnya saat mengunjungi kantor Bisnis Indonesia, Kamis (15/6/2017).

Bekti menjelaskan, saat ini penelitian memasuki tahap ketiga yakni peletakan ember berisi telur nyamuk yang sudah mengandung Wolbachia. Pihaknya sudah menyebar sekitar 12.000 ember di 40% wilayah Kota Yogyakarta.

EDP menargetkan penelitian bisa selesai pada 2019. Menurut Bekti, World Health Organization (WHO) juga menanti keberhasilan penelitian ini di Indonesia. Pasalnya, metode tersebut diyakini ampuh mengendalikan serangan DBD.

Wolbachia merupakan bakteri yang terdapat pada 60% jenis serangga seperti kupu-kupu dan lebah. Namun, bakteri ini tidak terdapat di nyamuk Aedes aegepty yang menjadi vektor penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).

Sejak 2011, para peneliti di lembaga tersebut mencoba menyuntikkan bakteri Wolbachia ke nyamuk dan melepaskannya ke lingkungan sekitar.

Nyamuk yang sudah memiliki bakteri ini nantinya akan berkembang biak dengan nyamuk Aedes aegepty sehingga sebagian besar nyamuk memiliki bakteri Wolbachia dalam tubuhnya. Nyamuk seperti ini diyakini tidak akan bisa menyebabkan penyakit DBD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini