Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sinarmas Tbk. mematangkan kembali rencana spin off unit usaha syariah (UUS) karena mempertimbangkan skala usaha yang dinilai masih terlalu kecil.
Direktur Utama Bank Sinarmas Freenyan Linwang mengatakan, perseroan mengurungkan niat melakukan spin off pada tahun ini. Perseroan akan menunggu posisi UUS lebih proposional untuk dilepas menjadi bank umum syariah.
“Kalau saat ini, ukuran UUS kami masih begitu kecil untuk dilakukan spin off,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (15/6).
Adapun, sampai Maret 2017, UUS bank berkode emiten BSIM itu mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 15,5% menjadi Rp2,72 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Akan tetapi, dilihat dari sisi laba setelah pajak, UUS perseroan mencatatkan penurunan sebesar 45,89% menjadi Rp6 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu senilai Rp11,1 miliar.
Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ahmad Soekro Tratmono mengatakan pelepasan unit syariah menjadi entitas terpisah berupa Bank Umum Syariah akan semakin mendorong ekspansi perbankan syariah, terutama dari sisi dana pihak ketiga.
OJK mencatat selama lima tahun terakhir pertumbuhan aset tertinggi ada di kelompok bank umum syariah, meskipun unit usaha syariah paling ekspansif dari sisi pembiayaan.
“Walaupun cuma mindahin UUS ke BUS tapi akan lebih ekspansif,” katanya.
Saat ini, terdapat 13 BUS, 21 UUS yang menginduk ke bank konvensional, dan 166 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) yang mendapatkan izin dan diawasi oleh OJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel