Ekspor Komoditas Andalan Jatim Turun

Bisnis.com,15 Jun 2017, 22:34 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Petugas keamanan mengawasi proses bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3)./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA -- Ekspor Jawa Timur pada Mei 2017 tercatat tumbuh 3,67% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kendati demikian, komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Jatim, yaitu perhiasan/permata turun 58,06% month to month.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim Teguh Pramono mengatakan ekspor provinsi ini tercatat senilai US$1,68 miliar pada bulan kelima tahun ini. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas senilai US$94,39 juta dan ekspor non migas senilai US$1,58 miliar.

Ekspor non migas didominasi oleh perhiasan/permata senilai US$239,91 juta, diikuti lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$119,78 juta. Walaupun secara total ekspor Jatim tumbuh m-t-m, di sisi lain ekspor komoditi andalan perhiasan/permata turun cukup signifikan.

"Ekspor perhiasan/permata Jatim banyak ke Swiss, kalau sudah bisa ekspor ke sana, kualitas pasti sudah memenuhi standar. Ketika menurun, ini kemungkinan karena pasar internasional dan daya konsumsinya sedang lesu," ujarnya di Surabaya, Kamis (15/6/2017).

Teguh menuturkan penurunan ekspor perhiasan/permata patut diwaspadai karena selama ini menjadi penopang utama ekspor Jatim. Para pengusaha, lanjutnya, sebisa mungkin membuka pasar di negara baru.

Selain ke Swiss, komoditi perhiasan/permata Jatim juga diekspor ke Jepang. Adapun, negara Matahari Terbit ini menjadi negara tujuan ekspor terbesar Jatim dengan nilai US$267,99 juta diikuti dengan Amerika Serikat senilai US$218,34 juta.

"Untuk Asia Tenggara, tujuan ekspor utama Jatim adalah ke Malaysia dengan nilai US$114,85 juta dan Singapura senilai US$101,03 juta," ujar Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini