Ini Bukti Stok Ikan Naik Menurut Susi

Bisnis.com,16 Jun 2017, 19:59 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti /Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan kenaikan angka konsumsi ikan saat impor turun mengonfirmasi data peningkatan stok ikan lestari selama dua tahun terakhir.

Dia menyebutkan konsumsi ikan 2016 mencapai 43,9 kg per kapita per tahun, naik dari 2015 dan 2014 yang masing-masing 41,1 kg dan 37,2 kg per kapita per tahun. Pemerintah akan menaikkan angka konsumsi menjadi 46 kg tahun ini, dan bahkan 50 kg per kapita per tahun pada 2019. 

Kenaikan itu terjadi saat stok ikan lestari (maximum sustainable yield) naik dari 7,3 juta ton pada 2013 menjadi 9,9 juta ton pada 2015 dan 12,5 juta ton pada 2016.

“Nilai impor, juga jauh menurun, kurang lebih di atas 70%. Impor ikan itu jauh penurunannya. Dari kuota [impor] ikan, yang terpakai hanya 20% lebih sedikit. Hal yang luar biasa, Padahal, konsumsi ikan nasional meningkat 36 kg menjadi 43 kg per kapita per tahun,” ujarnya, Jumat (16/6/2017).

Peningkatan angka konsumsi ikan, lanjut Susi, mencerminkan pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan yang luar biasa. Dia menghitung, peningkatan hampir 7 kg per kapita per tahun sama dengan konsumsi ikan 1,75 juta ton secara nasional atau senilai US$1,75 miliar dengan asumsi harga ikan US$1 per kg.

“Itu nilai usaha industri yang luar biasa, yang dikonsumsi oleh masyarakat kita,” ujarnya.

Stok ikan yang meningkat itu juga telah dimanfaatkan oleh nelayan. Mengutip data BPS, Susi menyebutkan nilai tukar nelayan bergerak di kisaran 110 pada akhir 2016 saat terjadi inflasi barang-barang di luar komoditas perikanan. Nilai tukar usaha perikanan pun pada saat yang sama merangkak ke 120.

“Dari data ini, kami tidak punya kekhawatiran. Ternyata perikanan performance-nya masih sangat baik. Tangkap juga masih sangat baik,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini