Bisnis.com, JAKARTA - Potensi pemasaran produk unit-linked dinilai bakal kembali meningkat pada semester II/2017.
Edisjah, Director & Chief Agency Officer PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequislife), menjelaskan pihaknya pada kuartal I/2017 mencatkan pendapatan premi senilai Rp805,01 miliar pada kuartal I/2017.
Dari realisasi itu, ungkapnya, porsi antara pemasaran asuransi tradisional dengan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked berimbang.
“Pada kuartal I/2017, porsinya 50%-50%. Biasanya, unit-linked bisa mencapai 60%,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (16/6/2017) malam.
Edisjah menilai pada periode itu pemasaran produk unit-linked pun terpengaruh dengan kondisi pasar modal yang masih diwarnai ketidakpastian akibat sejumlah indikator.
Namun, dia menegaskan saat ini prospek pasar modal Indonesia sangat menjanjikan. Oleh karena itu, jelasnya, potensi pertumbuhan pemasaran produk asuransi berbasis investasi itu pun akan terbuka. “Ke depan kembali meningkat. Apalagi, kecenderungan masyarakat Indonesia masih kepada unit-linked.”
Adapun, realisasi pendapatan premi Sequislife pada kuartal I/2017 bertumbuh sekitar 5% dibandingkan pendapatan premi pada periode yang sama tahun lalu. Pada kuaral I/2016, Sequislife mencatatkan pendapatan premi senilai Rp768,85 miliar. "Premi kami tumbuh 5% dari tahun sebelumnya," ungkap Edisjah.
Pada saat yang sama, Sequislife membukukan laba bersih senilai Rp450,49 miliar. Realisasi itu tumbuh sekitar 6% dai laba bersih perusahaan sebesar Rp424,19 miliar pada kuartal I/2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel