SAHAM GOCAP: Ada yang Pergi, Ada yang Datang

Bisnis.com,18 Jun 2017, 17:35 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Ilustrasi: Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA--Sebagian saham yang masuk dalam kelompok gocap mulai mencetak kinerja bervariasi. Apakah gejolak saham gocap menjadi pertanda baik untuk tahun depan?

Tengok saja saham PT Wicaksana Overseas International Tbk. (WICO) yang masuk dalam kelompok dalam saham gocap sejak 2013 mulai menunjukkan tanda positif. Pada Mei 2017, saham WICO sempat terbang menuju level Rp510 per saham.

WICO adalah emiten yang bergerak dalam bidang distribusi dan perdagangan. Laba WICO pada kuartal I/2017 sempat melonjak tajam menjadi Rp5,46 miliar dari posisi Rp92,19 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kini saham WICO telah keluar dari list gocap dan bertengger di level Rp392 per saham. Bak kata pepatah, ada yang pergi dan ada juga yang datang.

Setelah WICO melepas label saham gocap, kini PT Modern Internasional Tbk. (MDRN) menjadi pendatang baru sejak mencatatkan kerugian dalam mengelola 7-Eleven. Penurunan saham MDRN telah terlihat sejak 2015.

Pada 2015, saham MDRN dalam tren menurun dari level Rp735 per saham, menuju level Rp100 per saham pada perdagangan awal 2017 dan kini menjadi Rp51 per saham. Selain itu, ada juga PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk. (TMPI) sempat terbang ke level Rp132 per saham pada Februari 2017, kini menjadi Rp50 per saham.

Selain itu, ada juga PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)melambung ke level Rp95 per saham pada Februari 2017. Namun, aktvitas saham yang meningkat itu hanya sebentar. Kini DEWA kembali turun pada level Rp50 per saham.

Adapula PT Ancora Indonesia Resources Tbk. yang bergerak cukup berfluktuasi sepanjang tahun ini. OKAS tampaknya sedang berusaha meninggalkan jajaran saham gocap.

Kinerja saham OKAS sepanjang tahun ini beberapa kali sempat menyentuh level Rp60-Rp70 per saham. Namun, kini saham emiten pertambangan tetap bertengger di level Rp56 per saham.

Penaikan dan penurunan saham-saham ini masih dominan dipengaruhi kinerja perusahaan sepanjang tahun Ayam Api. 

Istilah saham gocap merujuk pada harga saham yang berada di kisaran Rp50 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini