Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan peer to peer lending, PT Investree Radhika Jaya atau Investree mencatatkan penyaluran pinjaman sebesar Rp214 miliar untuk 626 usaha kecil menengah (UKM).
Co Founder dan CEO Investri Adrian Gunadi menyebutkan, jumlah penyaluran pinjaman semakin meningkat terutama sejak Mei 2017 atau menjelang Ramadan.
“Di bulan Mei kami mengalami kenaikan lebih dari 50%, biasanya kami mengalami kenaikan 30% bulan per bulan,” katanya kepada Bisnis.
Dia menyebutkan, hingga saat ini jumlah pinjaman yang telah dicairkan sebanyak Rp160 miliar, sedangkan pinjaman yang sudah lunas sebanyak Rp121 miliar.
Dia mengatakan, rata-rata imbal hasil yang diterima para pendana sebesar 17,4%. Sedangkan untuk kredit macet, pihaknya mngklaim 0%.
Untuk menggenjot target, Investree siap menambah dua produk baru yakni seller financing yang menyasar UKM e-commerce dan merchant cash advance, sebuah produk pre-invoice loan yang diperuntukkan untuk korporasi. Selain itu, Investree juga telah menyiapkan pembiyaan berbasis syariah, yang akan mulai beroperasi pada akhir Juli 2017. Pasalnya hingga saat ini, Investree sedang dalam proses izin sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional.
Adrian mengatakan penambahan syariah tersebut dilakukan lantran adanya permintaan dari sisi lender maupun borrower. Dengan peluncuran unit syariah tersebut, menurutnya Investree telah memegang komitmen dari tiga UKM yang siap menjadi pilot project yaitu berasal dari Surabaya dan Jakarta.
Sementara itu,dari sisi pendanaan Investree juga telah mendapatkan dari berbagai pihak, termasuk dari luar negeri, satu dari Singapura merupakanperwakilan individu sedangkan perwakilan dari institusi berasal dari Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel