Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Bukopin Tbk. (Bank Bukopin) merevisi target pertumbuhan kredit pada tahun ini menjadi 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Sebelumnya, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit dapat mencapai 12%.
Direktur Keuangan Bank Bukopin Eko R. Gindo mengatakan, revisi target pertumbuhan kredit dilakukan setelah mempertimbangkan persaingan penyaluran pinjaman yang cukup ketat, serta kondisi perekonomian domestik yang dalam proses pemulihan.
“Pada semester pertama kemarin kredit masih slow sehingga kami harapkan pada semester kedua bisa tumbuh,” ucapnya, belum lama ini.
Sejauh ini, menurut Eko, distribusi kredit Bank Bukopin mayoritas mengalir ke sektor-sektor produktif, termasuk infrastruktur dan industri pengolahan. Porsi kredit produktif diklaim mencapai 70% dari total outstanding yang per April menyentuh Rp67,98 triliun.
Di tengah perlambatan pertumbuhan kredit, Bank Bukopin menilai sektor infrastruktur masih sangat menjanjikan. Sejauh ini, perseroan lebih fokus membidik subkontraktor dan supplier darisuatu proyek infrastruktur.
Selain infrastruktur, sektor lain yang dinilai potensial pada tahun ini adalah usaha mikro, kecil, dan menengah. Total penyaluran kredit mikro per akhir Mei 2017 mencapai Rp11,2 triliun. Nilai ini tumbuh 27% secara year on year. Pertumbuhan ini belum sesuai target sebesar 33%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel