Jajan Story, Media Baru Mempopulerkan Jajanan Tradisional

Bisnis.com,19 Jun 2017, 04:48 WIB
Penulis: Ramdha Mawaddha
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Di dunia bisnis yang sangat bersaing saat ini, jajanan tradisional semakin sulit mendapatkan tempat di hati masyarakat. Membajirnya produk jajanan dari luar membuat kue-jue khas Indonesia semakin tak dilirik lagi.

Merespon kondisi tersebut, Wulandari mendirikan wadah untuk membangkitkan jajanan khas Indonesia bernama Jajan Story. Didirikan pada awal 2017, Jajan Story ini menjadi salah satu pelopor dan pelestarian jajanan Indonesia yang dikemas lebih  kekinian dan memanfaatkan teknologi.

Wulandari mengatakan, Jajan Story tak hanya mengutamakan bisnis, tapi menjadi wadah untuk silaturahmi dan saling memberi manfaat.

"Sukses bersama dalam rangka mengangkat kembali jajanan di Indonesia, itu motto kami di Jajan Story," kata Wulandari.

 

Jajan Story, tambahnya, menjalin kerja sama dengan mitra-mitra yang tak lain adalah artisan kue-kue tradisional. Mereka memiliki latar belakang berbeda, ada yang ibu rumah tangga, pelaku UMKM dan karyawan.

Mitra Jajan Story yang jumlahnya  saat ini lebih dari seratus orang merupakan hasil kurasi dengan pertimbangan berbagai aspek.

"Kami mempertimbangkan kebersihan dan penggunaan bahan dasar, kami menjamin bahwa produk Kami 100% tanpa bahan pengawet, pewarna dan pemanis buatan," kata Wulandari dalam acara buka bersama yang dogelar hari ini di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/6).

Beberapa kue yang saat ini diproduksi mitra Jajan Story a.l putu ayu, lemper, bolu ketan hitam dan pastel.

Wulandari menjelaskan, selain produk berkualitas, dia juga mengangkat cerita sang mitra seperti perjalanan mereka membuat kue kue tradisional yang akan lebih mengangkat kualitas produk jajanan.

"Jajan Story adalah media di mana jajanan asli Indonesia akan kami bangkitkan kembali dengan cara yang modern dan sistematis," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini