BURSA KORSEL: Won Pimpin Pelemahan Kurs Asia, Indeks Kospi Akhiri Penguatan

Bisnis.com,20 Jun 2017, 14:53 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Bursa Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Korea Selatan harus mengakhiri penguatannya pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (20/6/2017), seiring depresiasi mata uang won.

Indeks Kospi ditutup turun tipis 0,07% atau 1,67 poin ke level 2.369,23, setelah dibuka dengan penguatan 0,49% atau 11,64 poin di posisi 2.382,54.

Pada perdagangan Senin (19/6), Kospi ditutup menguat 0,38% atau 9,07 poin di posisi 2.370,90.

Sebanyak 170 saham menguat, 540 saham melemah, dan 51 saham stagnan dari 761 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Saham Miwon Specialty Chemical Co. Ltd./New yang drop 2,60% turut menjadi penekan atas pergerakan negatif Kospi, bersama dengan KyungDong City Gas Co. Ltd. yang melorot 1,75% dan Hyundai Construction Equipment Co. Ltd. yang merosot 1,79%.

Di sisi lain, saham Samsung Electronics Co. Ltd. melonjak 3,39% atau 79.000 poin ke 2.407.000 won pada pukul 13.58 WIB. Penguatan saham Samsung ke level tertingginya sepanjang masa menahan pelemahan Kospi hari ini.

Sejalan dengan Kospi, nilai tukar won ditutup terdepresiasi 0,25% atau 2,83 poin ke 1.135,48 per dolar AS, setelah kemarin berakhir menguat 0,13% di posisi 1.132,65.

Mata uang won Korsel memimpin pelemahan pada mata uang Asia hari ini akibat komentar pejabat The Fed yang memicu spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut akan kembali menaikkan suku bunga acuannya.

“Pergerakan dolar telah terangkat oleh komentar pejabat Fed yang terdengar optimistis tentang ekonomi AS,” ujar Khoon Goh, kepala riset Asia di Australia & New Zealand Banking Group Ltd., dikutip dari Bloomberg.

 

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

20/6/2017

2.369,23

-0,07%

19/6/2017

2.370,90

+0,38%

16/6/2017

2.361,83

+0,01%

15/6/2017

2.361,65

-0,46%

14/6/2017

2.372,64

-0,09%

 Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini