Bosch Bangun Pabrik Semikonduktor senilai US$1,1 Miliar

Bisnis.com,22 Jun 2017, 14:33 WIB
Penulis: Yusran Yunus
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rekayasa dan elektronik untuk komponen otomotif asal Jerman, Robert Bosch GmbH, berencana untuk membangun sebuah pabrik untuk memproduksi komponen semikonduktor yang diperkirakan menelan dana investasi terbesar sepanjang sejarah supplier otomotif tersebut yaitu mencapai US$1,1 miliar.

Pabrik yang akan berlokasi di Dresden, Jerman tersebut akan memulai produksi chip yang diperlukan untuk kendaraan berteknologi otonom, teknologi smart-homes, dan prasarana yang terhubung dengan koneksi internet pada 2021 mendatang.

Pihak Bosch memperkirakan pabrik tersebut akan menyerap hingga 700 pekerja saat pembangunan tersebut rampung pada 2019 nanti.

“Meningkatkan kapasitas produksi kami akan meningkatkan posisi daya saing kami,” ungkap Chief Executive Officer Robert Bosch GmbH, Volkmar Denner. “Penggunaan perangkat semikonduktor akan terus bertambah di tengah berkembangnya teknologi otomasi dan konektivitas,” tambahnya.

Bosch yang dikenal sebagai produsen onderdil mobil ‘tradisional’ seperti perangkat sistem rem dan mesin pembakaran, kini juga memfokuskan diri sebagai perusahaan pengembang perangkat lunak dan terus meningkatkan investasinya pada berbagai teknologi terbaru. Perusahaan yang berbasis di Stuttgart, Jerman tersebut juga memproduksi chip untuk sejumlah produk seperti ponsel pintar selama lebih dari empat dekade.

Produksi chip yang akan dilakukan di pabrik Dresden diharapkan dapat menambah keberagaman produk keluaran Bosch termasuk teknologi sensor kantung udara, kemudi otonom, pengukur tekanan, dan komunikasi.

Meski demikian, perusahaan berusia 130 tahun tersebut turut diterpa isu dugaan bahwa pihaknya berperan dalam membantu para produsen otomotif untuk menghindari aturan emisi diesel yang saat ini telah menjadi isu krusial di industri otomotif.

Bulan lalu, Bosch dikaitkan dengan tuduhan kecurangan emisi terhadap sebuah manufaktur otomotif ketika manufaktur tersebut ditetapkan sebagai terdakwa bersama dengan General Motors Co dalam sebuah tuntutan hukum dari para pemilik kendaraan pick-up bertenaga diesel yang menuduh perusahaan otomotif tersebut menggunakan perangkat lunak ilegal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini