Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak kelapa sawit (CPO) berjangka diprediksi berpotensi mencatatkan peningkatan pada paruh kedua tahun ini.
Analis Kapital Koneksi Alfred Nainggolan mengungkapkan permintaan CPO berpotensi semakin cukup besar. Dia mengungkapkan harga CPO saat ini sudah sempat mencapai 2.400 ringgit per ton, artinya ini sudah di level terendah dan ini sempat difikir akan menguat.
"Ini lebih kepada ketakutan investor karena persediaan cukup bagus. Sekarang permintaan juga cukup besar," ungkapnya Sabtu (24/6/2017).
Alfred mengungkapkan sepanjang semester I/2017, harga CPO berjangka bergerak di kisaran 2.200-2.400 per ringgit per ton. Pada penutupan perdagangan Jumat (23/6/2017) harga CPO berjangka kontrak September 2017 turun 0,20% atau 5 poin menuju level 2.442 ringgit per ton.
Berdasarkan data Intertek Testing Services, pengapalan CPO keluar negeri pada 1 Juni – 20 Juni 2017 merosot 14,8% month on month (mom) menjadi 721.020 ton dari 1 Mei – 20 Mei 2017 sejumlah 846.705 ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel